SIDOARJO, MEMORANDUM - Hujan deras yang terus mengguyur selama beberapa hari ini menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Sidoarjo tergenang air. Terdapat empat desa di Kecamatan Tanggulangin yang menjadi langganan banjir di musim penghujan seperti ini.
Di antaranya Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji, Desa Banjarasri dan Desa Kalidawir. Empat desa tersebut ditetapkan Pemkab Sidoarjo sebagai wilayah Tanggap Darurat Bencana Banjir.
Genangan air di empat desa itu berada di puncaknya, Sabtu 17 Februari 2024. Genangan air semakin meninggi. Yang terparah berada di Desa Kedungbanteng. Air kurang lebih setinggi 30 sentimeter itu sudah memasuki rumah warga.
Sebagian warga Desa Kedungbanteng diungsikan. Mereka mengungsi di Balai Desa Kedungbanteng dan Balai RT 08. Terdapat 25 warga yang mengungsi di balai Desa Kedungbanteng. Sedangkan 38 warga lainnya mengungsi di balai RT 08.
BACA JUGA:Tim Gabungan Bersihkan Sungai Buntung Sidoarjo
Sabtu malam Bupati Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) memantau kondisi genangan air di empat desa tersebut. Ia menyebut genangan air yang selalu terjadi di empat desa tersebut bukan hanya karena faktor cuaca. Namun juga karena faktor alam penurunan tanah di wilayah itu.
Berbagai upaya meminimalisir genangan air sudah dilakukan. Mulai dari peninggian tanah sampai pembangunan rumah pompa air.
"Masalahnya itu subsidence (penurunan muka tanah) tahun ini berapa, ini yang mengkhawatirkan," ujarnya.
Gus Muhdlor mengatakan saat ini penanganan warga terdampak menjadi perhatian utamanya. Kebutuhan warga di desa itu akan dipenuhinya. Mulai kebutuhan air bersih sampai bantuan makanan. Seluruh stakeholder terkait akan dikerahkan. Mulai dari BPBD Sidoarjo, Dinas Sosial Sidoarjo, Dinas Kesehatan serta Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo akan terjun bersama menangani bencana tersebut. Baznas Sidoarjo juga dipastikan hadir untuk meringankan beban penderitaan warga.
BACA JUGA:Wabup Sidoarjo: Normalisasi Sungai Buntung Harus Segera Dilakukan
"Kita akan gunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk menangani bencana ini," urainya.
Gus Muhdlor mengatakan penanganan genangan air di empat desa itu akan dilakukan dengan mengoptimalkan pompa air yang ada. Ia meminta pompa-pompa air yang ada dapat dijalankan dengan maksimal. Penambahan blower air untuk menyedot genangan air juga akan dilakukan. Saat ini volume genangan air lebih tinggi dari kejadian sebelum-sebelumnya. Penanggulan sungai juga akan menjadi pemikirannya. Menurutnya hal itu diperlukan agar sungai dapat maksimal untuk menampung genangan air yang disedot dari rumah warga.
"Penanggulan sungai avoer Kedungbanteng sepanjang 800 meter setiap sisi akan kita eksekusi di tahun 2025, tapi tahun ini akan ada penanggulan sepanjang 200 meter," ujarnya.(top/jok)