PASURUAN, MEMORANDUM-Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan kembali tutup usia. Kali ini kabar duka itu datang dari salah seorang anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini. Anggota dewan yang getol pada dunia pendidikan ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Persada Malang, Kamis malam, 1 Februari 2024.
Meninggalnya M Zaini menambah panjang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan aktif yang telah tiada. Sebelum Zaini, ada anggota DPRD dari Fraksi Partai NasDem, Subriyanto. Juga anggota Fraksi Gerindra, Juriyanto.
Muhammad Zaini sendiri juga sebagai Sekretaris DPD PKS Kabupaten Pasuruan. Ia sempat dirawat di RS Persada Malang, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 23.30 WIB.
BACA JUGA:Persekabpas Juara Grup, Pasuruan United Lolos Zona Nasional
“Adik saya ini tidak pernah mengeluh sakit. Kemarin sebelum meninggal juga terlihat baik-baik saja. Kami semua juga terkejut dan merasa kehilangan. Dia bukan hanya sekedar adik. Tapi partner dakwah saya,” ujar Nidom, kakak kandung saat memberikan kesaksian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Segok Bangil pada Jumat, 2 Februari 2024, sehabis Jumatan.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan Serahkan Santunan Rp 42 Juta kepada Mitra SRC
Dirinya juga mengaku kaget dengan kabar meninggalnya politisi PKS tersebut. Menurutnya, almarhum dikenal sebagai orang yang baik, sabar dan tidak suka menyakiti hati orang lain. “Beliau itu orangnya alim dan perhatian sama orang lain. Kita semua berdoa semoga jasad beliau diterima Allah SWT dan dimasukkan dalam surganya Allah SWT, ” tuturnya.
Seusai salat Jumat, jenazah almarhum disalatkan di Masjid Al Husnah Pogar Bangil. Selanjutnya jenazah dikebumikan di pemakaman Segok Bangil. Iring-iringan jenazah tampak mengular menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 dari rumahnya di komplek Stadion Pogar menuju Segok.
Ratusan peziarah juga dengan sabar menanti kesaksian, doa, tahlil dan talqin sampai selesai. Beberapa dari mereka tampak para guru dan siswa serta alumni Al-Uswah Bangil. M Zaini selain dikenal sebagai anggota dewan, sebelumnya sudah aktif sebagai bendahara Yayasan Al-Uswah Bangil. “Memang tidak ada keluhan beliau sakit. Tiga hari sebelum beliau wafat, beliau minta pijet kepada saya. Katanya badannya merasa capek. Sudah saya pijat. Tapi, beliau tidak merasa sakit apa yang diderita. Beliau memang tidak pernah mengeluh sakit,” cerita Fathur, salah satu guru olahraga di Al-Uswah Bangil saat ditemui di pemakaman Segok.
Salah satu teman semasa SMA di Bangil, Winaryo Sunjoko menyatakan jika sahabatnya ini adalah aktivis selama berseragam abu-abu di SMAN Bangil. “Beliau sudah menjadi ketua OSIS saat itu. Banyak teladan yang diberikan beliau. Bahkan, saat saya mau kuliah di Malang pun, beliau yang mendampingi saya. Saya sangat kehilangan sahabat terbaik saya,” cetus Winaryo yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Pasuruan ini. (mh)