MALANG, MEMORANDUM - Aksi nekat Abdul Gofur (53), warga Jalan Adi Kurnia, kelurahan Ardirejo, kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, yang ditemukan tewas gantung diri, Kamis, 16 November 2023 di rumah yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, Desa Tanggung, Kecamatan Turen. Banyak kejanggalan dan kini menjadi atensi Satreskrim Polres Malang.
"Rumah yang dipakai gantung diri tersebut diketahui milik pria berinisial M," ungkap Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat SIK MSi, Jumat, 17 November 2023.
BACA JUGA:Buron 40 Hari, Pembunuh Ampelgading Ditemukan Gantung Diri
Gandha mengungkapkan, diduga korban tewas tak wajar setelah mendapatkan serangkaian intimidasi berupa kekerasan fisik hingga pemerasan sebelum diketahui tewas gantung diri.
Namun untuk tahu lebih jelasnya saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang.
Apalagi sebelum korban diketemukan tewas gantung diri, Sarbiyah, istri korban pada Kamis pukul 10.30 WIB mendatangi Polsek Kepanjen untuk melaporkan kehilangan suaminya.
"Korban ini dilaporkan hilang pada Kamis pagi, laporan itu dilakukan istri korban ke Polsek Kepanjen," kata Gandha.
Kasatreskrim menjelaskan, setelah melapor ke Polsek Kepanjen, istri korban dan Sulistyono anak kandungnya, berupaya mencari keberadaan korban. Beberapa anggota keluarganya juga mencurigai beberapa orang pria yang membawa korban menggunakan mobil, sengaja menculik korban hingga meminta sejumlah uang tebusan.
Tak lama berselang, keluarga korban mendapatkan kabar jika telah ditemukan seorang pria tewas gantung diri di sebuah rumah pada Kamis, 16 November 2023 pukul 14.30 WIB.
Kabar tersebut sesuai yang masuk pada Polsek Turen, yang diterima dari warga. jika ada pria tewas dengan cara gantung diri.
Begitu mendapat laporan petugas langsung datang kelokasi dan lakukan olah TKP. Ternyata ada beberapa kejanggalan, di mana tempat bunuh diri itu bukan rumahnya korban.
Dari penyelidikan dan penelusuran tersebut, petugas kepolisian menduga ada beberapa indikasi kekerasan fisik pada tubuh korban. Petugas juga menduga ada persoalan antara korban dan beberapa orang yang ada dalam TKP tempat korban ditemukan gantung diri.
"Apakah ada unsur pembunuhan atau tidak kami masih melakukan penyelidikan mendalam. Termasuk sudah memeriksa saksi-saksi sebanyak 17 orang," imbuh, Gandha.
Dari hasil pemeriksaan para saksi sampai malam ini, sambung Gandha, pihaknya juga sudah melakukan gelar perkara secara maraton untuk mengungkap peristiwa tersebut.
"Dari keterangan para saksi mengindikasikan ada semacam, pemerasan terhadap korban. Korban ini sesuai keterangan saksi, sempat dimintai uang tebusan Rp 30 juta," tutup Gandha. (*)