GRESIK, MEMORANDUM - Managemen Icon Apartemen Gresik buka suara terkait penggerebekan bisnis lendir prostitusi online di beberapa unitnya.
Pihak pengelola mengaku tahu bahwa banyak tamu pria yang berkunjung ke unit apartemen yang disewa tersangka.
Hal itu disampaikan Building Manager (BM) Icon Apartemen Gresik, Wisnu Kusuma Wardana. Kendati tahu banyak tamu pria, pihaknya mengaku tidak mengetahui ada bisnis esek-esek tersebut.
"(Banyak tamu pria, red) ngaku teman," beber Wisnu.
BACA JUGA:Bisnis Prostitusi Online di Icon Apartemen Gresik Dibongkar Polisi
Fakta itu bisa diketahui karena pihaknya menerapkan sistem pengawasan yang ketat. Baik itu kepada pemilik, penyewa maupun tamu apartemen. Untuk para tamu, Wisnu menyebut selalu meminta identitas diri. Sehingga semua tercatat.
"Yang pasti kami tidak pernah memfasilitasi atau mendukung prostitusi, kriminalitas dan hal-hal negatif lainnya," tegasnya.
Pengelola selama ini tidak mengetahui aktivitas di dalam unit apartemen. Sebab, setelah serah terima kunci, tanggung jawab unit apartemen sepenuhnya adalah pemilik itu sendiri.
BACA JUGA:Prostitusi Online di Icon Apartemen Gresik Terbongkar, MUI: Mencoreng Nama Kota Santri
"Jadi kalau di apartemen ini, kita telah memberlakukan pengawasan secara ketat terhadap penyewa apartemen. Apalagi kita sudah memberikan batas kepada pemilik apartemen agar menyewakan minimal 3 bulan untuk penyewaan apartemen. Tidak sistem sewa short time," tandas Wisnu.
Meski demikian, ia tak ingin hal terjadi terulang kembali. Apalagi melihat Kabupaten Gresik yang mendapat julukan Kota Santri.
"Nanti ke depan kami akan tingkatkan keamanan salah satunya dengan menggunakan sidik jari dalam lift atau pengawasan tambahan," tambahnya.
BACA JUGA:Perdayai 11 Wanita di Aplikasi Omicon, Pria Jakarta Bawa Kabur Motor
Selama ini, lanjut Wisnu, pihaknya sudah menggunakan kartu khusus untuk para pemilik apartemen. Dan bagi para penyewa, biasanya pemilik melaporkan siapa saja penyewa apartemen tersebut kepada managemen Icon Apartemen Gresik.
"Kita sebagai management hanya bisa mengkontrol beberapa fasilitas. Untuk aktivitas di dalam kita tidak memiliki wewenang. Jadi yang bisa kita lakukan mencegah hal-hal negatif atau aksi kejahatan semaksimal mungkin," pungkasnya.