PASURUAN, MEMORANDUM - Kendati terlambat, namun Persekabpas siap menghentakkan kakinya di Liga 3. Pembenahan dan persiapan menuju Liga 3 itu sudah mulai terlihat di Stadion R Soedrasono, Pogar Bangil, Rabu, 1 November 2023.
Dalam latihan tersebut, sebanyak 20 pemain hadir. Dari mereka tampak beberapa muka lama. Seperti Rico Ardiansyah dan kiper. Sementara lainnya rata-rata wajah baru. Mereka diasuh dibawa kendali pelatih senior, Subangkit.
“Kita mulai persiapan sekarang. Kita akan lihat sampai sejauh mana fisik dan mental anak-anak,” terang Subangkit.
BACA JUGA:Andriyanto Dilantik Jadi Pj Bupati Pasuruan, Ketua DPRD Ajukan 4 Hal Ini
BACA JUGA:Ditunjuk Karteker, Pj Bupati: Saatnya PSSI Pasuruan Kompak dan Maju
Karena masih awal, Subangkit tidak menerapkan latihan fisik yang berat. Mereka hanya dilatih teknik-teknik dasar untuk pemulihan fisik dan kesegaran tubuh mereka. Sesekali mereka juga dilatih drible agar feeling ball touch (rasa sentuhan bola) nya tidak hilang.
Saat latihan masih berlangsung, muncul rombongan Pemkab Kabupaten yang dipimpin Dr Andriyanto.
BACA JUGA:Karteker Askab PSSI Kabupaten Pasuruan Mundur, Pj Bupati Siap Ambil Alih
Ketua Karteker Askab PSSI Kabupaten Pasuruan ini melihat sebentar jalanya latihan. Dari raut mukanya, Andri terlihat tersenyum. Sesekali terlihat bersorak ketika ada pemain menggiring dan dribble bola.
Beberapa saat kemudian, latihan rehat sejenak karena Dr Andriyanto akan memberikan motivasi.
“Alhamdulillah, sudah terbentuk kerangka tim. Dan Persekabpas ini sudah kita daftarkan di Liga 3. Mudah-mudahan adik-adik pemain tambah semangat ya,” ujar Andriyanto memberikan motivasi.
Andri mengakui jika persiapan tim Persekabpas agak terlambat. Kendati demikian, pihaknya merasa tim asuhan Subangkit ini masih bisa mengejar ketertinggalan. Karena ramuan pemain saat ini juga sudah pernah satu tim dulunya.
Sementara ditanya soal alokasi anggaran? Pria yang juga menjabat Kepala Brida Pemprov Jatim ini menilai untuk Liga 3 masih termasuk klub amatir. Sehingga masih bisa didanani APBD.
“Tentu kita akan diskusikan hal ini dengan Dispora dan juga KONI. Karena kita tahu semua butuh transport atau uang saku. Pemain dan pelatihnya juga membutuhkan itu. Baru nanti kalau promosi ke Liga 2, maka harus dikelola secara profesional,” tegasnya.
Latihan fisik dilakukan sekitar 1 jam. Setelah itu, pelatih Subangkit menjelaskan tentang taktik dan strategi permainan. Dalam papan kecil, Subangkit terlihat mengutak atik alur serangan dan bagaimana pertahananan.