PT Wilmar Padi Indonesia Bantu Kesulitan Petani di Sidoarjo

Kamis 05-10-2023,16:20 WIB
Reporter : Biro Sidoarjo
Editor : Ferry

 

"Kita coba. Tetapi tentu ada risiko, tidak sesuai dengan perhitungan. Kalau itu rugi kita maklumi, tapi kita punya tim ahli seperti pupuk inteksisida, dan kita punya teman lahan tidur menjadi lahan produktif," jelasnya.

 

Yang pertama panen tahun 2023, susul dia, kurang berhasil. Tapi mungkin yang kedua 8 ton sampai 9 ton per hektare karena lahannya cuma 6 hektare.

 

Memanfatkan lahan tidur lahan produktif kendalanya hanya satu, kekurangan air. Lahan sudah keras karena sudah bertahun tahun tidak digarap. 

 

"Kita buat jalur saluran air supaya airnya bisa keluar dan kalau hujan banjir air sawah bisa keluar ke sungai," papar Saronto.

 

Andi Bachtiar, manajer kerja sama kemitraan PT Wilmar Padi Indonesia yang beralamat di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto menambahkan, perusahaannya  ada kemitraan tiga kali panen akan dikembalikan ke petani.  

 

"Kita bantu permodalan yang tergabung ke kita. Semisal Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo dan Jombang," ujarnya.

 

Kepala Desa Kedung Rawan, Mahfudi mengatakan, lahan kering selama kurang lebih 10 tahun masyarakat merasa jenuh. Karena pengairan sulit, diarahkan ke mana sisa air tidak ada, pendapatan petani tambah lama tambah menuruh, bahkan merugi," ujarnya.

 

"Saluran-saluran itu akan kita bego di tiga titik yang tanah belakang, depan , tengah. Sekarang alhamdullillah bisa ditanami padi, yang cukup bagus berkat bantuan dan permodalan dari PT Wilmar," susul kades.

Kategori :