Syukurlah, kiat simpatik Satpolairud Polres Bangkalan direspons baik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.
”Kami sepakat untuk saling berbagi informasi dan koorninasi terkait jaga dan kawal keamanan bersama di kawasan perairan Selat Madura,” jelas Djoko.
Dalam konteks ini, pemantauan, pengawasan dan edukasi terhadap para nelayan di tengah laut, sesekali akan dilakukan bersama oleh Satpolairud Polres Bangkalan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi serta Dinas Perikanan Kabupaten Bangkalan.
Terakhir, Djoko menjelaskan, untuk perairan Selat Madura sisi Utara, setiap hari menjadi jujukan para nelayan Kabupaten Bangkalan, Gresik dan Lamongan.
Mereka berbaur dengan nelayan dari Kabupaten Bangkalan, utamanya dari Kecamatan Kamal, Bangkalan, Arosbaya, Klampis, Sepulu, dan Kecamatan Tanjung Bumi.
Hal serupa juga terjadi di perairan sisi Selatan. Nelayan Bangkalan asal Kecamatan Labang, Kwanyar, dan Kecamatan Modung, menyatu dengan nelayan asal Kabupaten Sampang, Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.
”Di antara mereka kerap terjadi gesekan, bahkan kerap rawan terjadi bentrok fisik di tengah laut. Latar penyebabnya, karena tak jarang ada nelayan yang menggunakan alat tangkat terlarang,” pungkas Djoko. (ras/fer)