Terbakar di Selat Madura, Satpolairud dan Nelayan Evakuasi Awak Perahu Pembersih CPO
Perahu pembersih CPO (miyak Kepala Sawit) di perairan Selat Madura.--
BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Tim patroli Satpolairud Polres Bangkalan gerak cepat mendeteksi perahu mengalami kebakaran di perairan Selat Madura, tepatnya masuk perairan Desa Sembilangan, Kecamatan Bangkalan. Musibah terjadi Minggu (17/11) pukul 09.30 WIB. “Lokasi musibah itu terjadi di titik koordinat 7o 03’ 14” LS 112 o 40’ 18 “ BT. Atau di sekitar perairan Desa Sambilangan, Kecamatan Bangkalan,” jelas Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, mengutip laporan Kasapolarirud, Iptu Muarib, Selasa 19 November 2024.
Personel Satpolairud bersama para nelayan yang sedang melaut berjibaku menyelematkan awak perahu yang terbakar di tengah laut. Belasan awak perahu berhasil dievakuasi. Mereka adalah Misnari asal Kabupaten Pasuruan, Sigit, Agung, Gigin, Diki, Afandi, Angga dan Sahrul Asal Kota Surabaya, Solihin, Bambang, Agus dan Sura’i asal Jember, Hendri asal Blora, Supriyadi asal Pekalongan, Awan Kurniawan asal Kendal, Eko asal Jombang, serta Dani asal Wonogiri.
“Hanya ada 3 korban luka bakar ringan. Yakni Misnari, Sigit dan Hendri,” ungkap AKBP Febri.
BACA JUGA:Dukung Asta Cita Presiden, Polres Bangkalan Garuk 7 Pelaku Judi Online
Terpisah, Kasatpolairud Polres Bangkalan, Iptu Muarib, menjelaska kronologis kejadian. Awalnya, sekitar pukul 03.00 dini hari 17 awak perabu berangkat dari Kalianak, Surabaya, menuju Kapal Tongkang Kapuas bermuatan crude palm oil (CPO). Atau minyak kelapa sawit mentah.
Mereka punya tugas untuk membersihkan sisa kelapa sawit di kapal tongkang yang ada di sekitar Pelabuhan Umum PLTU Gresik. Proses pembersihan dilakukan awak perahu secara berdempetan ketika Kapal Tongkang sedang berjalan.” Sesampainya di perariran Pulau Karang Jamuang, pembersihan sisa kepala sawit tuntas sekitar pukul 09.30 WIB,” kata Iptu Muarib.
Saat itulah, 17 awak perahu yang sudah menyelesaikan tugasnya segera bergegas kembali ke Kalianak di Pelauhan Tanjung Perak Surabaya. Di tengah perjalanan, tepatnya ketika melintas perairan Desa Sambilangan, Kecamatan Bangkalan, diduga ada awak perahu mengisi BBM ketika mesin perahu masih hidup. “Saat itulah musibah kebakaran itu terjadi. Dugaan sementara piemicunya, ya karena ada awak perahu mengisi BBM ketika mesin merahu dalam keadaan hidup,” pungkas Iptu Muarib. (ras/day)
Sumber: