Miris! 48 SD dan SMP di Kota Madiun Alami Rusak Berat dan Sedang

Pihak sekolah sekolah memasang papan peringatan bahaya yang ditempatkan di depan ruang kelas yang mengalami kerusakan. -Nangroe Aji Dharma/M Adi Saputra -
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Kondisi sekolah bobrok dan hampir ambruk dilingkup Dinas Pendidikan Kota Madiun tidak hanya terjadi di SDN Sukosari saja, tapi ternyata juga menimpa puluhan SD lainnya.
BACA JUGA:Bukan Hanya SDN Sukosari, Puluhan Sekolah Lainnya di Kota Madiun Kondisinya Bobrok
Bahkan, kondisi sekolah rusak juga terjadi di puluhan SMP tersebar di Kota Madiun. Namun hingga sekarang belum ada tindakan nyata dilakukan dinas berkompeten.
--
Data dirangkum memorandum.co.id dari berbagai sumber dan dari internal Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun mencatat, sedikitnya ada 21 SD dan 10 SMP mengalami kerusakan sedang dan 20 SD dan 7 SMP rusak parah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan bangunan fisik beragam. Mulai dari ruang kelas, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang guru, ruang kantor, ruang kepala sekolah, UKS, laboratorium, kamar mandi, pagar, dan lain sebagainya. Kerusakan itu masuk kategori ringan, sedang, dan berat. (lihat tabel)
BACA JUGA:SDN Sukosari Bobrok Tak Diperbaiki, Murid Berkebutuhan Khusus Was-Was
Kepala Dindik Kota Madiun, Lismawati kepada wartawan belum lama ini mengaku, persoalan ini dikarenakan anggaran minim. Ia berkilah hanya mendapatkan kucuran duit APBD sekitar Rp 4 miliar saja.
Sehingga belum bisa menyentuh perbaikan semua sekolah rusak. Sedangkan rencananya, anggaran Rp. 4 miliar tersebut bakal diprioritaskan untuk pembangunan kamar mandi. Sisanya, baru diperuntukkan ruang kelas.
BACA JUGA:Ruang Laboratorium SMPN 2 Nglames Rusak, Disdikbud Janji Segera Perbaiki
“Sesuai program Presiden, toilet sekolah harus bersih. Maka, kami prioritaskan di tahun ini,” ucapnya.
Minimnya anggaran, masih kata Lismawati, menjadi kendala Dindik dalam memperbaiki infrastruktur sekolah-sekolah di Kota Pendekar. Sehingga, perlu pengajuan ke Pemerintah Pusat supaya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK).
BACA JUGA:Gedung laboratorium IPA di SMPN 2 Nglames Madiun Dirobohkan
“Karena anggaran terbatas, hanya kamar mandi yang rusak sedang yang kami perbaiki,” kata Lismawatu terkesan enggan disalahkan. (aji/adi)
Sumber: