Disnaker Kabupaten Kediri Gelar Program Latihan Keterampilan Usaha

Kamis 08-06-2023,21:29 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Kediri, memorandum.co.id - Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kediri dengan anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau 2023 memberikan program pelatihan berbagai bidang jenis keterampilan usaha berbasis kompetensi di sejumlah desa-desa di Kabupaten Kediri. Ada sebanyak 78 pelatihan. Mulai dari pelatihan menjahit, menyulam, menganyam maupun lainnya. Disnaker juga memprioritaskan pelatihan keterampilan kemasyarakatan bersifat lebih dominan terhadap produk apa saja yang diminati masyarakat. Agus Joko, Kepala bidang pelatihan dan produktifitas (Kabid Lattas) Disnaker Kabupaten Kediri mengatakan, pelatihan kemasyarakatan ini dipilih yang paling dominan terhadap minat sehingga produknya nanti dapat terjual ataupun laku. Dengan berbasis kompetensi karena peserta dalam pelatihan nantinya mendapatkan sertifikat berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP). “Kami bekerjasama dengan BNSP. Yang artinya peserta pelatihan kami ini satu langkah lebih maju dibandingkan dengan yang diikuti pelatihan lainnya. Karena mereka memegang sertifikat untuk bisa dipakai untuk melamar pekerjaan di manapun,” katanya. Pada kesempatan pelatihan keterampilan 2023 yang diselenggarakan Disnaker, Desa Grogol Kecamatan Grogol, mengambil peluang itu bagi masyarakatnya untuk ikut serta dalam pelatihan teknik anyaman di aula Balai Desa. Supariyono, Kepala Desa Grogol mengaku, ada sebanyak 20 peserta yang semuanya kaum perempuan terdiri dari ibu-ibu PKK, dan sebagian warga desa. Semuanya antusias dalam mengikuti pelatihan teknik- teknik menganyam. Mereka semua diketahui merupakan warga Desa Grogol. "Dalam pelatihan ini para peserta nantinya memperoleh sertifikat dari disnaker," katanya. Dengan adanya pelatihan ini, dia berharap bahwa pelatihan yang digelar selama 15 hari tersebut maka para ibu-ibu peserta dapat memanfaatkan dan belajar teknik menganyam dengan baik. Mereka memanfaatkan bahan-bahannya bermacam-macam yang berhubungan dengan menganyam. "Yang terpenting setelahnya, masyarakat mampu membaca peluang yang nantinya bisa menghasilkan peluang usaha mandiri bagi dirinya sendiri untuk menambah pendapatan,” jelas Kades. Supariyono menerangkan, desa hanya memberikan fasilitas, mencarikan peserta yang berminat dan pihaknya mengajukan proposal ke Disnaker untuk diadakan pelatihan tersebut. “Ke depan, mudah-mudahan desa juga memfasilitasi penjualan produk hasil anyaman tersebut agar bisa dipasarkan entah itu melalui online atau secara langsung,” harapnya. (mon/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait