Wali Kota Sutiaji Pastikan Korban dan Keluarga Dapat Pendampingan Psikologis

Selasa 11-10-2022,18:42 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Malang, memorandum.co.id - Suasana duka masih sangat terasa di rumah keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Ini juga dirasakan Wali Kota Malang H Sutiaji dan Ketua TP PKK Kota Malang Hj Widayati Sutiaji saat berkunjung ke 10 rumah korban di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Selasa (11/10/2022). Takziah ini sebagai bentuk belasungkawa dan juga menjenguk keluarga korban sekaligus memastikan bahwa pendampingan psikologis yang dilakukan oleh tim trauma healing dan kesehatan yang disiapkan Pemkot Malang dapat berjalan dengan baik. “Kehadiran kami, mengajak dengan teman-teman dari dinas kesehatan, para perangkat daerah dan teman-teman dari trauma healing yang perlu ada pendampingan psikologi. Ini akan kami lakukan terus menerus. Bukan hanya yang 30 korban meninggal, tapi termasuk para korban yang sekarang masih dirawat dan keluarganya,” katanya. Wali Kota Sutiaji selain menyampaikan belasungkawa, kunjungan ini diharapkan dapat menjadi penguat dan semangat bagi keluarga korban. Sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan empati yang diberikan. “Kami terus berusaha supaya meringankan beban. Yang walaupun mohon maaf, ini tidak bisa menukar nyawa dari saudara kita yang telah pergi mendahului kita semua. Ini bentuk empati dari masyarakat kita dan menunjukkan bahwa pemerintah hadir,” tuturnya. Wali Kota menyebutkan bahwa pendampingan yang diberikan tidak hanya diperuntukkan kepada korban, melainkan juga keluarga, kerabat, maupun teman korban. “Tadi sempat menggali informasi ada korban, tapi sekarang yang butuh pendampingan itu temannya. Sudah kami data. Jadi itu perlunya kami, selain ikut berbelasungkawa langsung kepada korban, memberikan penguatan kepada keluarga korban, dan barangkali ada informasi-informasi lain yang belum sampai ke crisis center, kami bisa mendatangi langsung kepada para korban itu,” urainya. Lebih lanjut ia menenangkan. untuk tim trauma healing sudah mendatangi sekitar 16 sampai 17 keluarga korban dari 30 korban meninggal. Kata Sutiaji, sakit sikologis lebih sakit dari sakit medis. Wali Kota menyampaikan akan melakukan kegiatan serupa. “Hari ini, kami di kawasan Kedungkandang. Akan dilanjutkan ke kecamatan yang lain,” ujarnya. Sementara itu, salah satu keluarga korban dari almarhum Bahrul Ulum (22), Asris (45), warga Jalan Tomat RT 04/ RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, mengaku bahwa korban memang sangat sayang dengan sepak bola. Mengingat, korban merupakan pemain futsal. “Saya sangat mendukung olahraga. Saat itu, anak saya memang pamit mau nonton bola. Tahunya, sekitar pukul 07.00 di RS Gondanglegi. Sebelumnya, ke rumah sakit Kepanjen,” tuturnya. Mutrikah, ibu dari almarhumah Ria Amelia Putri, terlihat belum bisa menerima kepergian putri tercintanya. Namun ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah. Mutrikah menuturkan Ria adalah anak perempuan satu-satunya dari 6 bersaudara. “Alhamdulillah untuk perhatiannya dari pemerintah, ini sudah cukup bagi saya. Tapi saya belum bisa menerima (kepergian putrinya, red),” tuturnya. (*/edr/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait