Surabaya, memorandum.co.id -Sebanyak 2.000 dosis vaksin booster disiapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam pembukaan Kick Off Vaksinasi Booster yang diselenggarakan Provinsi Jawa Timur, Rabu (12/1). Dengan menyasar lansia, masyarakat rentan penyakit dan pelayan publik, vaksinasi booster diharapkan dapat memperkuat tercapainya herd immunity di Kabupaten Lamongan.
Saat ini progress vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Lamongan telah mencapai 86,05 persen atau 915.163 orang dari total sasaran 1.063.543 orang. Untuk lansia telah mencapai 73.02 persen atau 115.642 orang dari total sasaran 158.377 orang. Sedangkan untuk anak-anak telah diberikan kepada 85.687 anak atau 79,74 persen dari total sasaran 107.452 anak.
Bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Kadis Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat mengikuti Kick Off Vaksinasi Booster secara virtual yang dibuka langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Khofifah mengajak masyarakat yang sudah lengkap dosis satu dan dua untuk mengikuti vaksin booster ini. “Paling tidak enam bulan dari vaksin kedua, untuk menyegerakan diri mengambil peran dalam percepatan vaksin booster ini,” tutur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat tidak menganggap enteng situasi saat ini karena pandemi masih ada. Menurutnya mobilitas masyarakat yang tinggi menjadi sebab lonjakan varian omicron. Untuk itu beliau mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk ambil andil dalam pemutusan rantai penularan Covid-19.
Disampaikan secara terpisah oleh Bupati Yes, Vaksinasi Booster di Kabupaten Lamongan sebelumnya telah dilaksanakan dengan menyasar 6.461 tenaga kesehatan dan mulai sekarang akan diperuntukkan untuk masyarakat umum dengan mendahulukan lansia, masyarakat rentan penyakit dan pelayan publik.
“Vaksinasi Booster yang diselenggarakan Pemerintah provinsi Jawa Timur ini juga dilakukan secara serentak di Dinas Kesehatan dan seluruh puskesmas di Kabupaten Lamongan. Dengan sasaran lansia, masyarakat rentan penyakit dan pelayan publik, namun karena sebagian lansia belum interval enam bulan sehingga fokus saat ini dialihkan ke pelayan publik dan lansia rentan yang telah memenuhi syarat,” pungkas Bupati YES. (*/gus)