Detik-Detik Proklamasi, Warga Desa Gamping Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa

Selasa 17-08-2021,20:32 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Tulungagung, memorandum.co.id - Tak ingin kehilangan momen detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, warga masyarakat Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, mengibarkan bendera Merah Putih raksasa, berukuran panjang 30 meter x lebar 20 meter, Selasa (17/8/2021). Iwang Bayu, Sekretaris Desa Gamping mengatakan, atas nama pemerintah desa sangat mendukung adanya pengibaran bendera Merah Putih raksasa di tebing Wajakensis yang dilakukan oleh warga dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. "Pengibaran bendera ini sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh warga masyarakat Desa Gamping dalam rangka memperingati HUT RI," terangnya. Bendera berukuran 30 meter x lebar 20 meter tersebut, lanjut Iwang, memiliki berat kurang lebih 100 kg. "Bendera dibentangkan di tebing Wajakensis dengan ketinggian kurang lebih 100 meter dari permukaan tanah. Dengan melibatkan 50 orang yang sudah berpengalaman," ujar Iwang. Iwang menjelaskan, pengibaran bendera Merah Putih ukuran raksasa ini bertujuan untuk memupuk semangat gotong royong, serta menumbuhkan rasa nasionalisme bagi masyarakat agar selalu mengenang jasa perjuangan para pahlawan bangsa yang gugur melawan penjajah. "Harapan kami semoga bangsa Indonesia tetap jaya, pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga perekonomian di tanah air bisa pulih kembali," pungkas Iwang. Sementara Abdul Kolik, koordinator kegiatan menuturkan, pengibaran bendera Merah Putih di tebing situs Wajakensis kali ini merupakan tahun ketiga. "Awalnya bendera dikibarkan pada 2019, kedua tahun 2020 dengan ukuran 14 meter X 12 meter, untuk tahun ini yang ketiga kalinya dengan ukuran lebih panjang dan lebih lebar. Tujuannya untuk memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI, sekaligus untuk mengenalkan situs Wajakensis," ungkapnya. Pihaknya berharap, melalui momen peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI ini warga masyarakat kembali ingat sejarah di era penjajahan. "Dan selanjutnya di situs Wajakensis ada perhatian dari pemerintah, nantinya segera direalisasikan sebagai tempat wisata," harapnya. (kin/mad/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait