Malang, memorandum.co.id - Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Malang berupaya menjaga kesehatan masyarakat (kesmas) dari gangguan lingkungan. Pencegahan dilakukan dengan upaya preventif, promotif, dan kuratif Ada beberapa upaya meminimalisir penyakit yang disebabkan lingkungan, yaitu makanan, udara, limbah, vektor dan tempat-tempat umum. Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif menyampaikan, menurut World Health Organization (WHO) bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan. “Ini agar dapat menjamin kesehatan dari manusia,” ujarnya, Jumat (18/6/2021). Penyakit berbasis lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu di sekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Penyakit berbasis lingkungan ini menurutnya masih menjadi permasalahan terkini. Jenis penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh virus seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TBC), diare, polio, campak dan kecacingan. Sedangkan, penyakit yang disebabkan binatang, seperti flu burung, pes, dan anthrax. Dan penyakit yang disebabkan vektor nyamuk, di antaranya demam berdarah dengue (DBD), chikungunya dan malaria. “Faktor yang menunjang munculnya penyakit berbasis lingkungan adalah ketersediaan dan akses terhadap air yang aman, akses sanitasi dasar yang layak, penanganan sampah dan limbah, vektor penyakit dan perilaku masyarakat. Paradigma mengobati harus mulai diubah ke pencegahan,” terang Husnul. Dikatakan, di setiap puskesmas disiagakan petugas sanitarian yang memiliki latar belakang kesehatan lingkungan untuk melakukan inspeksi langsung ke tempat pengolahan makanan. Terkait dengan aspek kesehatan air dan penyelenggara air, dinkes mengedukasi masyarakat agar memperhatikan kualitas air. “Dinkes melakukan pengawasan kualitas air dan inspeksi langsung, serta memberikan pembinaan seperti alat penyaringan yang baik seperti apa, bagaimana cara mengemas air minum,” jelasnya. Kebutuhan air selama ini disediakan antara lain oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tugu Tirta, Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), depot air minum dan penyelenggara individu yang dalam kegiatan internalnya agar memastikan kualitas air dan peralatan pendukung. Hasil pantauan, untuk jumlah HIPPAM di Kota Malang hingga kini tercatat 42 lembaga yang tersebar di lima kecamatan yang diketahui dalam kondisi baik. (*/ari/fer)
Jaga Kesmas, Pemkot Malang Upayakan Pencegahan
Jumat 18-06-2021,23:11 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 29-11-2024,14:43 WIB
Kejari Ngawi Tetapkan Mantan Kadindik Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp19 Miliar
Jumat 29-11-2024,17:20 WIB
Catatan Eko Yudiono: Persebaya Boleh Percaya Diri tapi Waspada Jadi Keharusan
Jumat 29-11-2024,15:42 WIB
Jelang Laga Persebaya Vs Arema FC, Polrestabes Surabaya Siagakan Personel Antisipasi Kerawanan
Jumat 29-11-2024,18:44 WIB
Korban Banjir di Malang Selatan: Satu Ditemukan Meninggal, Satu Masih Hilang
Jumat 29-11-2024,13:52 WIB
Gagal Nyalip, Pemotor Asal Dukuh Bulak Banteng Tewas Terlindas Truk di Jalan Tambak Osowilangun
Terkini
Sabtu 30-11-2024,07:10 WIB
Kapolres Batu Sambut Kunjungan Kerja Komisi A DPRD Provinsi Jatim
Sabtu 30-11-2024,07:07 WIB
Generasi Z: Candu Layar atau Kreatif Digital?
Sabtu 30-11-2024,06:36 WIB
Ini Dampak TikTok Terhadap Industri Musik Indonesia
Sabtu 30-11-2024,06:01 WIB
Mau Langsung Kerja Setelah Lulus? Yuk, Pilih Salah Satu dari 5 Jurusan Ini
Jumat 29-11-2024,23:43 WIB