Sungguh malang nasib Agnez (nama samaran). Kecelakaan yang menimpa beberapa tahun lalu menyebabkannya harus terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma karena menderita gegar otak.
Ia mengalami kecelakaan saat sedang dinas luar ke Kota Malang. Dua orang rekannya meninggal di tempat kejadian dalam kecelakaan beruntun di jalan tol itu. Beruntung ia masih diberi kesempatan hidup.
Selama Agnez mengalami koma, sang suami, Theo (nama samaran juga) yang mengurus buah hati mereka yang berumur dua tahun. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, kondisi Agnez rupanya mulai melunturkan kesetiaan Theo.
"Kalau menurut Mama, waktu berjalan enam bulan saya mengalami koma, Theo setiap hari selalu menemani saya di rumah sakit," katanya.
Menginjak bulan ketujuh, Theo mulai kelihatan berubah. Suaminya itu kadang datang tiga hari sekali sampai satu minggu sekali. Datangnya pun hanya menjenguk, tidak pernah menemaninya lagi.
"Waktu awal bulan ketujuh itu, kata Mama, dia tidak pernah lagi menemani saya. Pernah ditegur, katanya sedang sibuk kerja cari uang untuk biaya pengobatan saya. Padahal, biaya rumah sakit ditanggung seluruhnya oleh keluarga saya," ungkapnya.
Akhirnya, setelah hanya bisa terbaring di rumah sakit selama hampir satu setengah tahun, Agnez mulai sadarkan diri. Tangis haru keluarga saat itu pecah setelah mengetahui saya telah sadar.
"Semuanya menangis melihat saya. Antara sadar dan tidak saya melihat satu per satu orang di sekeliling saya. Tetapi saya tidak mendapati Theo, suami saya. Yang ada hanya anak saya digendong sama Mama. Baru keesokkan harinya Theo datang," ujarnya.
Saat Theo datang, terlihat raut muka datar saja seperti tidak bahagia tahu Agnez sudah sembuh. Namun, hal tersebut tidak dipermasalahkan. Ia hanya bisa bersyukur bisa sembuh. "Saya lalu tanya ke Theo, kamu kok biasa saja tahu saya sembuh. Dia jawab, ga apa-apa. Katanya dia capek semalam habis lembur. Saya percaya saja," ucapnya.
Setelah kondisi tubuhnya membaik, Agnez pun diperbolehkan pulang. Kehidupan keluarga kecilnya kembali berjalan seperti semula. "Saya bahagia sekali bisa kumpul lagi sama keluarga saya, terutama si kecil," tuturnya.
Namun, kebahagiaan yang direguk oleh Agnez rupanya tak berlangsung lama. Baru tiga bulan bisa berkumpul lagi dengan keluarga kecilnya, petaka datang. Bagaikan disambar petir, datang seorang wanita mengaku sebagai istri Theo.
"Waktu itu selepas Magrib, datang seorang wanita yang lebih muda dari saya ke rumah. Ia bilang istri suami saya. Dia menceritakan semuanya sampai tahu kalau saya pernah koma," katanya. (mg5/jos, bersambung)
Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih