Surabaya, memorandum.co.id - Ledakan hingga memicu kobaran api sekitar SPBU di Jalan Margomulyo hingga kini belum menemui titik terang. Pihak terkait masih mencari sumber dugaan kebocoran gas tersebut.
Pantauan memorandum.co.id, alat berat eskavator dikerahkan ke lokasi untuk menggali sumber kebocoran. Bahkan pada sekitar 22.00, ledakan susulan kembali terjadi di lokasi yang sebelumnya juga sempat muncul kobaran api.
Kanitreskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto mengatakan, ledakan tersebut merupakan kelima kalinya setelah empat kali ledakan yang bermula di saluran pembuangan air Taman Bundaran Karang Poh sebelah barat pom bensin, kemudian disusul di sisi utara pom dan tepat di depan pom bensin.
"Informasi yang saya terima bahwa terjadi lima kali ledakan, yang pertama itu di taman bundaran karang poh sebelah barat pom bensin. Setelah itu ada ledakan pom bensin di selokan, di situ ledakan kedua, kemudian di sisi utara dan dekat warung," kata Ipda Gogot di sekitar lokasi kejadian.
Pihaknya juga sudah memintai keterangan dari pihak SPBU dan saksi mata kejadian. "Sudah saya mintai keterangan manager maintenance dan menyebut tidak ada kebocoran," imbuhnya.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan pemadaman di titik ledakan yang diduga ada api masih berkobar, dan mencari tahu sumber kebocoran gas dikarenakan pada area tersebut juga tertanam pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN)
"Untuk saat ini dan bagaimana yang terjadi kita belum tahu semua. Saya sudah konfirmasi dari PGN memang benar bahwa di area sini ada aliran gas. Namun demikian belum ada jawaban pasti bahwa itu dari gas atau pom kita tidak tahu juga," terang Ipda Gogot.
Sementara dari keterangan Manager Humas Perusahaan Gas Negara-SOR III, Hamalsyahan menampik jika pipa gas milik PGN mengalami kebocoran.
"Kebakaran bukan bersumber dari jaringan pipa gas PGN, saat ini pipa PGN dalam pengawasan dan dalam kondisi baik.
Dengan informasi ini, PGN segera mengamankan jaringannya agar api tidak mengenai jaringan pipa PGN yang berpotensi akan semakin memperburuk situasi," terangnya. (alf)