Banjir Bandang Bangkalan Tak Sampai Rusak Tanaman Padi MP-1

Rabu 23-12-2020,16:15 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Bangkalan, Memorandum.co.id - Para petani Kabupaten Bangkalan patut bersyukur. Bencana banjir bandang yang sempat menerpa bebarapa kecamatan pada pekan kedua Desember 2029 lalu, terutama di Kecamatan Blega dan Arosbaya ternyata tidak sampai merusak tanaman padi. Apalagi sampai puso atau gagal panen. “Saya juga merasa amat lega. Laporan dari PPL, PPH dan nantri tani dari 18 kecamatan sudah saya terima pascaterjadinya musibah banjir bandang,” Kata Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapa Horbun) Bangkalan, Moh Teguh, Rabu (23/12) siang. Ternyata tidak ada tanda-tanda tanaman padi petani yang rusak. Apalagi sampai mengalami musibah puso alias gagal panen. Luas areal tanaman padi para petani yang terhampar di atas lahan persawahan seluas 29.540 ha lebih di 18 kecamatan masih bisa diselamatkan. Para petani mulai menekuni masa tanam musim hujan pertama (MP-1) pada awal November lalu. Mereka serentak mulai menebar benih padi. Terutama jenis ciherang. Jika masa panen tiba pada kisaran akhir Januari dan awal Pebruari 2021 nanti, diprediksi kapasitas hasil panenan petani mencapai 6 s/d 6,5 ton gabah kering panen (GKP). Namun ketika cuaca ekstrim mulai menggedor Kabpaten Bangkalan, tepatnya 9 s/d 11 Desember lalu, hujan deras berkepanjangan turun merata di 18 kecamatan. Akibatnya sebagian besar lahan persawahan 3 hari terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Blega dan Arosbaya, dengan luas tanaman sekitar 2.772 ha dan 2.131 ha. Syukurlah, setelah seluruh PPL, Petugas Pemantau Hama (PPH) dan Matri Tani di seluruh Kecamatan melakukan pemantauan selama dua pekan pascabanjir bandang, ternyata tidak ditemukan adanya tanaman yang rusak. Apalagi puso atau gagal panen. ”Kita semua, utamanya para petani, patut bersyukur,” pungkas Moh Teguh. (ras)

Tags :
Kategori :

Terkait