BACA JUGA:Bupati Bangkalan Tingkatkan Produktivitas dan Hilirisasi Pertanian
Pada akhirnya mereka dicegat dan disergap saat melintas di jalan perkampungan Desa Kapor. Namun satu diantaranya, yakni A, membekali diri dengan dua jenis sajam, secara brutal nekad melawan petugas.
Beberapa kali tembankan peringatan dilakukan. Namun A pantang menyerah. Dia semakin bringas menyerang petugas.
“Sempat terjadi duel dengan salah satu anggota ( Briptu Khairul-Red),” tandas Kapolres.
BACA JUGA:Berkah Bagi Warga Binaan, Bupati Bangkalan Serahkan 184 Remisi Umum dan 215 Remisi Dasawarsa
Akibatnya, Briptu Kahirul menderita luka bacok dibagian perut sisi kanan dan pinggang sisi kiri. Sedangkan A luka di tangan kanan. Namun tetap saja residivis ini nekat tetap melawan.
”Akhirnya, anggota terpaksa melakukan tidakan tegas terukur ke arah kaki,” ungkap AKBP Hendro. Itupun A masih tetap nekad melawan sebelum akhirnya lemas dan roboh.
Duel berdarah anggota Satreskrim dengan residivis A yang terekan CCTV warga itupun reda. Keduanya segera dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Briptu Kahirul langsung menjalani perawatan intensif.
Namun residivis A akhirnya meninggal di RSUD. Diduga karena lemas kehabisan darah. ”Dalam ungkap kasus ini, terduga pelaku curwan lainnya inisial Z berhasil ditangkap, sedang rekannya inisial S berhasil kabur,” tutup AKBP Hendro. (ras).