Sejumlah Tanggul Sungai Jebol, Warga Gresik Selatan Masih Terdampak Banjir

Kamis 20-11-2025,14:26 WIB
Reporter : Achmad Willy Alva Reza
Editor : Fatkhul Aziz

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir luapan sungai Kali Lamong di wilayah Gresik Selatan mulai surut di sejumlah titik Kecamatan Menganti, Kedamean, Benjeng, dan Balongpanggang. Air mulai berkurang di beberapa ruas jalan dan pemukiman yang sebelumnya tergenang per Kamis 20 November 2025.

Meski begitu, di Desa Bringkang, Pranti, Beton, dan Gadingwatu, Kecamatan Menganti masih terdapat ratusan rumah yang tergenang. Hal tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul aliran anak sungai di area setempat.

BACA JUGA:Akibat Hujan Deras, Dua Desa di Menganti Gresik Kembali Terdampak Banjir


Mini Kidi--

“Di Desa Pranti, tanggul anak kali lamong mengalami jebol dengan panjang 9 meter dan kedalaman 4 meter,” ujar Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang. 

Miko menjelaskan, bahwa hingga kini sejumlah desa di Menganti masih tergenang hingga area pemukiman. Seperti di Perumahan Oma Indah, sekitar 300 rumah masih tergenang dengan muka air mencapai 10-30 sentimeter. 

BACA JUGA:Tanggul Sungai Jebol Picu Banjir di Gresik Selatan, Pemkab Segera Lakukan Perbaikan

Selain itu, jalan poros desa (JPD) dan fasilitas umum (fasum) seperti masjid, makam, dan sekolah juga masih terdampak. Masyarakat bersama petugas Dinas PUTR pun telah bergotong royong untuk memperbaiki tanggul jebol di Desa Pranti. 

“Di Desa Pranti masih ada sekitar 75 rumah warga yang tergenang, dan di Desa Gadingwatu sekitar 80 rumah,” ungkapnya. 

Sementara itu, warga di sekitar aliran sungai Kali Lamong yang sebelumnya terdampak kini air mulai turun signifikan. Terutama di wilayah Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng yang sempat terdampak banjir kiriman. 

BACA JUGA:Hujan Deras, Sejumlah Desa di Gresik Selatan Kembali Diterjang Banjir Kali Lamong

“Hampir seluruhnya sudah surut di wilayah aliran Kali Lamong yang disebabkan kiriman dari beberapa wilayah dan curah hujan tinggi dengan durasi cukup lama sehingga memicu luapan,” terang Miko.

Dirinya mengungkap, terdapat beberapa titik tangkis yang jebol akibat terkikis aliran sungai di Desa Glindah dan Lampah, Kecamatan Kedamean. Akibatnya, air meluber ke sawah warga dan melumpuhkan jalan usaha tani.

“Ada 5 titik yang jebol di Glindah. Tangkis aliran Sidoraharjo kritis karena jebol selebar 6 meter dengan ketinggian 2 meter. Lalu ada 4 titik lain dengan lebar masing-masing 6 meter dan ketinggian 1,5 meter yang jebol ke arah persawahan,” urainya.

BACA JUGA:Masuk Musim Penghujan, Desa Deliksumber Gresik Mulai Terdampak Banjir

Kategori :