SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Surabaya pada Rabu sore menyebabkan atap rumah warga di Jalan Jepara III No.17, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, ambruk pada Kamis pagi. Enam jiwa dari dua kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah tidak layak huni, Kamis 6 November 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Irvan Widyanto, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan tim BPBD segera bergerak setelah laporan masuk ke Command Center 112 pada pukul 08.37 WIB.
Mini Kidi--
“Begitu informasi masuk, tim langsung menuju lokasi untuk memastikan kondisi warga dan melakukan asesmen awal. Tim tiba di lokasi hanya dalam delapan menit,” ujar Irvan.
Setibanya di lokasi, petugas mendapati seluruh bagian atap rumah berukuran 8x10 meter persegi telah runtuh.
BACA JUGA:Bocah 13 Tahun Jadi Korban Tewas dalam Insiden Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
Menurut Irvan, hasil identifikasi menunjukkan penyebab utama ambruknya atap adalah faktor usia bangunan yang sudah lapuk.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, seluruh bagian atap rumah memang sudah rapuh dan tidak kuat menahan curah hujan tinggi sejak sore sebelumnya,” jelasnya.
Petugas BPBD bersama aparat kecamatan, kelurahan, dan RT/RW setempat segera melakukan pendataan serta memberikan bantuan darurat.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Surabaya, Pohon Tumbang di Jalan Sulawesi
Karena rumah tidak lagi aman untuk dihuni, keenam warga terdampak sementara menempati rumah kos di kawasan Dupak Baru.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Surabaya menyalurkan bantuan logistik meliputi permakanan tiga kali sehari selama sepuluh hari, empat paket lauk-pauk, makanan siap saji, tambahan gizi, empat kasur, dan enam selimut.
“Kami pastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk memproses pengajuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi pemilik rumah,” terang Irvan.
BACA JUGA:Kesiapan Musim Hujan, Polsek Mulyorejo Cek Rumah Pompa Kalijudan
Salah satu penghuni rumah menyampaikan terima kasih atas respons cepat BPBD. “Terima kasih kepada BPBD Surabaya yang sudah cepat datang dan membantu kami,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan melakukan perawatan rutin pada bangunan rumah.
BACA JUGA:Massa Aksi di Grahadi Ricuh, 'Hujan' Batu dan Ban Terbakar
“Musim hujan mulai meningkat. Kami imbau masyarakat untuk memeriksa kondisi atap, dinding, dan saluran air rumah masing-masing. Laporkan segera jika ada potensi bahaya agar bisa kami tindaklanjuti,” imbau Irvan.
BPBD Surabaya memastikan tim siaga 24 jam di seluruh wilayah kota untuk merespons setiap laporan masyarakat melalui Command Center 112. (alf)