“Kita para perempuan tidak akan sembunyi. Kita lahir dari rahim yang sama. Kita para pemuda mengangkat bambu runcing. Kita mengangkat sumpah yang sama. Merdeka atau mati!” seru Rini dalam dialognya, disambut tepuk tangan riuh penonton.
Atmosfer heroik semakin memuncak ketika Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tampil dalam balutan pakaian kebesaran Gubernur Suryo.
BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tinjau Verifikasi Penerima Beasiswa Pemuda Tangguh
Berdiri di panggung utama, Eri Cahyadi dengan suara lantang membacakan pidato legendaris yang membakar semangat juang.
“Lebih baik hancur lebur daripada dijajah kembali! Surabaya tidak akan tunduk!” seru Eri, menghidupkan kembali semangat Gubernur Suryo.
Pembacaan pidato tersebut menjadi penanda dimulainya rangkaian teatrikal besar yang mengiringi parade.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Bentuk Satgas MBG untuk Dukung Program Presiden Prabowo
Rute parade bergerak dari Tugu Pahlawan, menyusuri Jalan Tunjungan, dengan puncak aksi teatrikal di Balai Pemuda. (alf)