Kedua, menjamin program tepat sasaran. Pemutakhiran ini dinilai penting karena kondisi keluarga berlangsung dinamis.
“Tanpa data terbaru, bantuan sosial akan berisiko salah sasaran. Ini adalah upaya kami meminimalisir inclusion error dan exclusion error,” ucap Fikser.
Sedangkan ketiga, data yang mutakhir akan mendukung perencanaan lebih baik bagi pembangunan jangka panjang.
“Khususnya dalam merancang intervensi di sektor kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan berbasis bukti (evidence-based),” pungkasnya. (bin)