SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Teka teki tewasnya Mariyatul Ainiyah (25), warga Desa Sukosari, Kunir, Lumajang di tangan kekasihnya, Muhammad Ilham Pratama (26), asal Jalan Dupak, Surabaya, terungkap. Korban tewas usai dicekik di kamar Hotel Double Tree, Jalan Tunjungan, Surabaya.
BACA JUGA:Terungkap! Pembunuh Wanita di Hotel DoubleTree Merupakan Kekasihnya Sendiri
Dia tega menghabisi nyawa kekasihnya itu karena cemburu kepada korban, karena hingga saat ini, masih menjalin hubungan dengan mantan. Padahal, keduanya berniat untuk menikah akhir Desember 2024.
"Korban dan pelaku ini sepasang kekasih. Mereka bertemu melalui aplikasi kencan. Kemudian semakin serius. Lalu berencana menikah desember kemarin, tapi batal. Karena korban ini, masih berkomunikasi dengan mantan," kata Kapolsek Genteng AKP Grandika Indera Waspada.
Grandika menjelaskan, aksi pembunuhan ini bermula ketika korban dan tersangka bersepakat untuk bertemu pasca gagal melangsungkan pernikahan Desember 2024. "Korban berangkat dari Malang menggunakan kereta api," ucap Grandika.
BACA JUGA:Breaking News! Geger Penemuan Jenazah Diduga Korban Pembunuhan di Hotel DoubleTree
Setiba di Stasiun Gubeng, korban dijemput tersangka. "Posisi korban ada di Malang. Akhirnya korban naik kereta turun stasiun Gubeng dijemput pelaku. Kemudian diajak check in di Hotel (Double Tree)," tegas dia.
Di kamar hotel, lanjut Grandika, terjadilah cekcok hingga situasi memanas. "Pelaku gelap mata melakukan aksi pembunuhan dengan cara mencekik (memiting) korban dari arah belakang," tegas Grandika.
Menurut Grandika, tersangka ini, merasa dikhianati karena ajakan untuk menikah ditolak oleh korban. Terlebih, penolakan yang dilakukan oleh korban belakangan diketahui pelaku bahwa korban tidak bisa move on dengan mantan kekasihnya.
Dari cekcok mulut itu, tersangka kemudian melakukan kuncian tubuh, memiting leher korban menggunakan lengan tangan dari sisi belakang. Usai dipiting, korban lantas lemas dan tak sadarkan diri. Lalu tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai dekat kasur.
"Karena berdasarkan pengakuan pelaku, dia mencekik dengan tangan. Tim inafis bilang, memang ada cekikan tangan di leher, kemungkinan besar itu. Tapi nanti kami dalami lagi. Memiting dari belakang. Dengan lengan tangan ya," tandas dia. (fdn)