JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir bandang yang menerjang Dusun Krajan, Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kamis 28 November 2024 malam lalu menyisakan luka mendalam bagi warga. Luapan Sungai Mbah Saridi yang tersumbat tumbuhan, terutama rumpun bambu, menyebabkan ratusan rumah terendam dan tiga bangunan rusak.
Kepala Desa Curahnongko, Ismail Nawawi mengungkapkan bahwa warga bersama komunitas offroad lokal telah melakukan upaya maksimal untuk membersihkan sumbatan di bawah jembatan. Namun, keterbatasan alat dan kondisi sungai yang cukup parah membuat proses pembersihan belum tuntas.
"Kami sangat membutuhkan bantuan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan banjir susulan akan kembali terjadi, terutama saat musim hujan," ujar Ismail. Senin 2 Desember 2024.
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Desa Curahnongko, Akibat Luapan Sungai Mukarol yang Tersumbat
Sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Krajan terdampak langsung oleh banjir bandang. Selain rumah warga, satu tempat usaha penggilingan padi milik H. Supar, Gudang milik Suparno dan rumah milik Fathurosi juga mengalami kerusakan parah.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu meringankan beban mereka dan mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.
Ismail menegaskan bahwa normalisasi Sungai Mbah Saridi merupakan langkah krusial untuk mencegah terjadinya banjir bandang di masa depan. Pengerukan dan pembersihan sungai secara berkala perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran aliran air.
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Curahnongko Bripka Totok Beri Suntikan Semangat ke Petani Jamur
"Kami berharap dinas terkait dapat segera menindaklanjuti permintaan kami. Ini adalah upaya bersama untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana," tegasnya. (edy)