BLITAR, MEMORANDUM.CO.ID - Tim kuasa hukum pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Drs. Rijanto, MM, dan Beky Herdihansah, atau yang dikenal dengan pasangan “Rizky”, mendatangi kantor Bawaslu Kabupaten Blitar, Sabtu 9 November 2024.
Mereka hadir dengan dua agenda, yaitu untuk memberikan klarifikasi sebagai terlapor terkait dugaan kampanye terselubung saat membagikan bantuan bencana di Gandusari, serta untuk melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi pada debat kandidat kedua yang berakhir ricuh.
BACA JUGA:Bantu Masyarakat Korban Bencana, Kaji Beky Gelontorkan 10 Ton Beras
BACA JUGA:Rijanto-Beky Teken Pakta Integritas, Bukti Komitmen Terhadap NU Kabupaten Blitar
Menurut Labib Renedy Crisdianto, salah satu anggota tim kuasa hukum pasangan Rizky, kehadiran mereka hari ini adalah bentuk kepatuhan terhadap undangan Bawaslu.
“Hari ini kami hadir memenuhi undangan Bawaslu sebagai terlapor dan pelapor. Mengenai kami dilaporkan terkait dugaan kampanye saat membagikan sembako korban bencana alam di Gandusari, menurut kami secara jelas tidak terjadi pelanggaran,” tegas Labib.
Labib menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada korban bencana alam di Gandusari adalah bentuk respons kemanusiaan, bukan kampanye.
“Pada momen itu, kami juga tidak ada satu kalimat pun yang mengajak memilih maupun kampanye, itu merupakan respon sosial kemanusiaan kami secara spontan. Kami juga tidak memberikan beras dengan simbol-simbol paslon, karung berasnya pun polos,” tambahnya.
BACA JUGA:Pendekar Pagar Nusa Blitar Kompak Dukung Rijanto-Beky
BACA JUGA:Gus Iqdam Buat Elektabilitas Rijanto-Beky Melejit di Pilkada Blitar
Selain klarifikasi sebagai terlapor, tim kuasa hukum paslon nomor urut 1 ini juga hadir sebagai pelapor dalam dugaan tindak pidana pilkada yang terjadi dalam debat kedua. Labib menjelaskan bahwa pada saat debat, pihaknya merasa dirugikan karena acara terpaksa dihentikan akibat kericuhan yang dipicu oleh paslon nomor urut 2.
“Materi-materi debat terkait tata tertib yang dilakukan oleh paslon nomor urut 2 dan berakhir dengan kericuhan atau kegaduhan di arena debat,” ujar Labib.
“Kami tidak keluar secara semena-mena, tetapi menunggu keputusan dari KPU. Pasca ada keputusan dari ketua KPU untuk menghentikan debat itu, baru kami keluar dari ruangan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Rahmat Santoso Siap Kampanye untuk Rijanto-Beky Menangkan Pilkada Kabupaten Blitar
BACA JUGA:PAN Usung Haji Beky Jadi Cawabup Blitar, Langsung Konsolidasi