Acara Anugerah Sutasoma dimeriahkan dengan pertunjukan sastra alih wahana cerpen “Cangkang” karya Dadang Ari Murtono yang dimainkan oleh Teater SMKN 12 “The9atre” Surabaya, medley kidung, Ilir-Ilir, dan Sholawat Badr persembahan dari Komunitas Sastra Santri Nuris, persembahan wayang dan tari topeng Ragil Kuning oleh SMA Negeri 2 Malang, dan ditutup dengan persembahan musikalisasi puisi oleh SMAN 15 Surabaya (juara pertama Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Jawa Timur tahun 2024).
Dewan juri Anugerah Sutasoma 2024 terdiri atas akademisi, peneliti, dan sastrawan. Mereka adalah Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. (Guru Besar Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang), Prof. Dr. Darni, M.Hum. (Guru Besar Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya), Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd. (Sastrawan dan dosen Universitas Adi Buana Surabaya), Bramantio, M.Hum. (kritikus sastra, dosen Universitas Airlangga), dan Mashuri, M.A. (sastrawan, peneliti sastra, Dewan Kesenian Jawa Timur).
BACA JUGA:Balai Bahasa Jatim Gelar Penyegaran Bahasa Indonesia bagi Pelaku Media Massa
Ketua panitia Anugerah Sutasoma 2024, Yulitin Sungkowati, M.Hum., menjelaskan bahwa teknis dan sifat Anugerah Sutasoma memang berbeda dengan sayembara. Anugerah tersebut didesain sebagai penghargaan yang sifatnya apresiatif, bukan kompetitif. Adapun dalam penghargaan yang aktif adalah panitia di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Pihak panitia yang proaktif untuk mengumpulkan karya dan menelusuri sepak terjang sastrawan dan penulis di Jawa Timur dalam kurun waktu tertentu. Namun, panitia tetap terbuka untuk menerima kiriman buku dan usulan berkas dari para penulis dan komunitas di Jawa Timur. Kami membuka kiriman dan usulan sepanjang tahun, panitia akan memroses sesuai tahapan yang telah ditentukan.
Gelaran Anugerah Sutasoma ini diharapkan semakin menyemarakkan kehidupan sastra, seni, dan budaya di Jawa Timur.