SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tegas dan berani. Dua kata itu yang pantas disematkan kepada anggota Polrestabes Surabaya dalam proses pembubaran aksi unjukrasa yang digelas Ormas Madura Asli (Madas) di Jalan Basuki Rahmat.
Dari sejumlah perwira hingga bintara yang hadir saat pengamanan tersebut, paling terlihat menonjol yaitu Kompol Bayu Halim Nugroho. Perwira dengan satu melati emas itu merupakan Kapolsek Genteng.
Sekaligus pemangku wilayah di mana aksi demo tersebut digelar. Sebelum belasan massa dibubarkan secara paksa, sosok Bayu sudah berupaya melakukan mediasi.
BACA JUGA:Picu Kemacetan, Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Ormas Madas di Basuki Rahmat
Bukan tanpa sebab, alumni AKPOL 2009 itu geram dengan aksi demo yang digelar oleh Madas. Sejak pertama digelar pada Seni 9 September 2024, kerumunan massa serta deretan kendaraan yang dibawa oleh para pendemo memicu kemacetan panjang.
Jika ditarik ke belakang, sosok Bayu Halim bukan sekali dua kali menangani satuan kerja (satker) di lalu lintas. Jauh masih ia berpangkat AKP, Bayu sudah menjabat sebagai Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya pada 2018 lalu.
Dari Surabaya, Bayu kemudian berpindah ke Polres Blitar Kota sebagai Kasatlantas. Masih sebagai Kasatlantas, Bayu berpindah ke Polres Pasuruan. Setahun berselang.
BACA JUGA:Polisi Kawal Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Sukses di Pasuruan, Bayu Halim dipercaya untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di Kabupaten Lumajang. Di kota pisang, ia sukses mengimplementasikan program di bidang lalu lintas. Mulai sosialisasi tertib berlalulintas, hingga menindak pelanggar.
Dari Lumajang, Bayu Halim dipercaya oleh pimpinan untuk kembali ke Surabaya. Ia lalu menjabat sebagai Kapolsek Wonocolo. Sejumlah kejahatan konvesional hingga kejahatan extraordinary sukses diungkap.
Nama Kompol Bayu kemudian masuk Surat Telegram Rahasia (STR) pada 2023. Dalam surat itu, Bayi Halim diminta untuk pindah ke Polsek Genteng menggantikan Kompol Andhika Mizaldy Lubis.(fdn)