SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam rangka mendorong pendidikan yang maju dan bertaraf internasional, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (penmas) dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) memberikan pelatihan berbicara bahasa Inggris kepada puluhan pelajar di Balai RW 5 Gundih, Kecamatan Bubutan.
BACA JUGA:Komplotan Bandit Motor 12 TKP Ditembak, Diotaki Mantan Karyawan Teknisi Apartemen
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh dosen bersama mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Sains, UWKS. Sasarannya yakni, 40 pelajar yang menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah.
BACA JUGA:Kombespol Anang Pudjijanto Jadi Guru dan Bapak Asuh bagi Calon Pimpinan Wilayah dan Nasional
Ketua Tim Penmas Dra Siti Azizah MPd menerangkan, kegiatan yang mengusung tema “The Use of Social Media To Improve The Students Speaking Skill” ini bertujuan untuk mengasah kemampuan komunikasi pelajar dalam menggunakan bahasa Inggris.
Hal tersebut sejalan dengan program Pemkot Surabaya yang mewajibkan para pelajar untuk berinteraksi menggunakan bahasa Inggris setiap hari Jumat.
BACA JUGA:Vonis Bebas Gregorius Ronald Tannur, Peradi Surabaya: Keputusan Aneh!
"Kami ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para pelajar sekolah menengah pertama dan atas. Salah satu caranya yakni dengan bantuan media sosial," kata Siti Azizah, Kamis, 25 Juli 2024.
BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak Musnahkan Barang Bukti Narkoba Hasil RJ
Total terdapat 10 materi percakapan berbasis media sosial yang diberikan kepada para pelajar. Di antaranya meliputi greetings, introducing yourself, describing people, describing things, asking politely for personal information, dan asking and giving advice.
BACA JUGA:Bandit Curanmor Asal Kremil Diborgol Usai Pulang Nongkrong
Lalu, materi seeking information about person’s life, asking if someone agrees or disagrees with opinion, expressing likes and dislikes, dan reporting what people say.
BACA JUGA:Golden Visa Resmi Diluncurkan, Presiden RI: Privilese Emas bagi Warga Dunia Berkualitas
"Dengan adanya pelatihan ini, kami juga ingin membudayakan kebiasaan sehari-hari berbahasa Inggris di ruang pendidikan dengan menggunakan media sosial," tuturnya.