“Maka di satu sisi kita hadirkan ambulans untuk pelayanan kedaruratan. Tetapi di sisi lain, kita juga ada program Satu RW Satu Nakes sebagai bagian dari upaya promotif preventif untuk menggalakkan budaya hidup sehat sampai kampung-kampung,” terang Eri.
Lanjut Eri, layanan 1 kelurahan 1 ambulans ini juga berhubungan dengan layanan 1 RW 1 tenaga kesehatan (nakes). Apabila di suatu RW ada orang yang membutuhkan layanan kesehatan bisa dilakukan dengan cepat, lalu ketika orang tersebut membutuhkan rujukan ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS) bisa langsung mengunakan layanan ambulans di kelurahan.
"Jadi kenapa kemarin juga diresmikan 1 RW 1 nakes, karena ini saling berhubungan. Dengan 1 RW 1 nakes orang tidak harus menunggu untuk mendapatkan layanan kesehatan, kalau keadaannya nemen (parah) bisa menghubungi layanan ambulans untuk diantar ke Puskesmas atau RS," paparnya.
Wali Kota Eri berharap, dengan layanan kesehatan yang saling terintegrasi bisa memperpanjang harapan hidup warga Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Ambulans Gratis Paslon 3 Siap Layani Masyarakat 24 Jam
“Dengan 1 kelurahan 1 ambulance harapan hidup warga Surabaya supaya lebih panjang dan lebih baik, serta bisa hidup lebih sehat," harapnya.
Tak lupa, Wali Kota Eri juga mengucapkan terima kasih kepada para pemilik ambulance swadaya yang bersedia mendukung layanan ini. Layanan 1 kelurahan 1 ambulance merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama warga atau lembaga yang memiliki ambulance.
"Saya berterima kasih kepada pengelola ambulance karena sudah mau bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Model seperti ini memperlihatkan bahwa apa yang dilakukan warga akan kembali ke warga (manfaatnya)," pungkasnya.(alf)