Tokyo, Memorandum.co.id - Jadwal Olimpiade Tokyo 2020 yang awalnya rencana digelar 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 akhirnya ditunda hingga tahun depan. Meski mundur hingga setahun, pihak Jepang sebagai penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sepakat mempertahankan nama event tetap Olimpiade Tokyo 2020.
Kepastian penundaan Olimpiade 2020 diumumkan Selasa (24/3/2020) oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Penundaan itu tak lepas dari pandemi COVID-19 yang mengguncang dulu. Sesuai jadwal, Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya bergulir mulai 24 Juli 2020 hingga 9 Agustus 2020.
Abe mengaku berdiskusi langsung dengan Presiden IOC, Thomas Bach, melalui telepon tentang pengajuan penundaan tersebut. IOC juga telah membuat pernyataan resmi. Mereka memastikan obor Olimpiade tetap akan berada di Jepang hingga tahun depan. Adapun nama event tak akan diubah.
“Para pemimpin sepakat bahwa Olimpiade di Tokyo dapat berdiri sebagai mercusuar harapan bagi dunia pada masa-masa sulit ini dan obor Olimpiade dapat menjadi cahaya di ujung terowongan," tulis IOC melalui pernyataan resminya, seperti dilansir BBC.
"Selain itu, juga disepakati obor Olimpiade tetap akan berada di Jepang. Disepakati pula nama event tetap sama Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020," imbuh IOC.
Seperti disampaikan sumber dari BBC, sebelumnya berbagai event olahraga, mulai sepak bola, bulutangkis, MotoGP, Formula 1, tenis, basket, voli, hingga tinju juga ditunda atau dihentikan sementara. Di kancah sepak bola, liga-liga domestik di berbagai negara terpaksa dihentikan sementara. Adapun Piala Eropa dan Copa America yang seharusnya digelar tahun ini juga mundur setahun.
Dari kancah MotoGP dan F1, hingga sekarang balapan belum bergulir. Di kancah bulutangkis berbagai turnamen bergengsi juga dipastikan ditunda, satu di antaranya Kejuaraan Bulutangkis Asia 2020 serta Piala Thomas dan Uber 2020. (sr/gus)