BOJONEGORO, MEMORANDUM – Mempunyai riwayat sakit nyeri perut di bagian sebelah kiri, membuat Rinda Septiani Putri (32) rutin untuk memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan. Rinda tak segan memanfaatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk meringankan biaya pengobatan.
Ia pun mengaku dimudahkan saat berobat ke fasilitas kesehatan lantaran hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah langsung dapat dilayani. Rinda mengaku kaget bahwa layanan JKN saat ini tidak ribet dan menyetarakan semua peserta.
“Saya sangat bersyukur sejak lama telah terdaftar menjadi peserta JKN. Saat mengalami peradangan kronis pada usus besar, layanan Program JKN sangat membantu. Awalnya saya suka makan pedas hampir setiap hari. Lama kelamaan perut terasa nyeri, diare, badan lemas sehingga langsung saya bawa ke dokter. Ternyata gaya hidup saya yang demikian itu menjadi penyebab ini semua,” tutur Rinda pada Jumat 21 Juni 2024.
BACA JUGA:Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Beri Layanan JKN Selama Libur Lebaran
Saat ini Rinda berprofesi sebagai Kepala Cabang Pembantu (KCP) PT Pos di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Ia terus berupaya agar kembali prima sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik.Menurutnya, seandainya ia belum menjadi peserta JKN, ia mungkin kebingungan mencari biaya untuk berobat.
“Setiap kali berobat, biayanya lumayan juga. Apalagi penyembuhan ini tidak dalam jangka waktu yang pendek karena butuh proses. Beruntung semua biaya ini sudah dijamin oleh layanan Program JKN dan tidak ada biaya tambahan. Dokter dan perawat yang menangani saya juga tidak segan memberikan edukasi tentang pola hidup sehat. Luar biasa sekali layanan JKN saat ini karena sudah jauh lebih baik,” kata Rinda.
Rinda mengakui jika beberapa tahun lalu saat ia menggunakan layanan JKN belum sebagus saat ini layanannya. Kala itu ia sedang mengalami sesak napas dan pasien yang antre di fasilitas kesehatan jumlanya sangat banyak. Menurut Rinda, karena saat itu belum ada antrean online, pasien yang datang silih berganti terus menumpuk di fasilitas kesehatan tersebut. Untungnya, dokter dan perawat yang menangani tetap memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.
"Beruntung sekarang sudah ada antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Jadi sekarang mengambil nomor antrean bisa dilakukan secara online. Kita tidak perlu lagi menghabiskan waktu di fasilitas kesehatan sekedar untuk mengambil nomor antrean, sebab sekarang ambil nomor antrean online dapat dilakukan di manapun, termasuk tempat kerja,” ujar Rinda.
BACA JUGA:Lanjutkan MoU dengan Kejari Bojonegoro, Upayakan Kepatuhan Peserta JKN Tetap Terjaga
Pada semua rekan kerjanya di PT Pos, Rinda juga tak segan untuk berbagi informasi tentang mudahnya menggunakan layanan JKN. Ia menyadari betul, ada beberapa rekan kerjanya yang kadang masih bingung saat berobat. Menurutnya, terkadang saat jam istirahat, ada saja yang mereka tanyakan kepada Rinda tentang JKN.
Misalnya, saat ini semua peserta JKN wajib untuk mengisi Skrining Riwayat Kesehatan. Rinda menilai bahwa fitur skrining ini menjadi angin segar bagi peserta JKN karena dapat mengontrol diri guna menjaga pola hidup sehat.
Rinda mengakui jika setiap hari biaya pelayanan kesehatan semakin mahal. Baginya, layanan JKN tidak dapat di nomor duakan terutama saat sakit. Ia menegaskan jika jangan terlalu menggantungkan biaya berobat dengan kondisi finansial yang ada. Menurutnya kondisi keuangan bisa saja terguncang jika biaya berobat membengkak dan tidak bisa diprediksi.
“Beruntung sekali warga Kabupaten Bojonegoro saat ini hampir seluruhnya yang saya tahu telah menjadi peserta JKN. Kadang sudah menjadi peserta JKN namun membayar iurannya tiap bulan banyak yang menunggak. Karena itu jangan sampai menunggak iuran. Sekarang juga layanan BPJS Kesehatan semakin dekat dengan masyarakat. Kebetulan BPJS Keliling pernah mampir juga untuk melayani warga Kecamatan Sugihwaras, sehingga tidak perlu juga jauh-jauh ke kantor BPJS Kesehatan di Bojonegoro. Terima kasih banyak layanan JKN,” ungkap Rinda. (top)