12. Desa Candipari.
BACA JUGA:Ibadah Tumpek Wayang di Pura Kertha Bumi Bhayangkara
Acara diawali sambutan Kepala Desa Watugolong Slamet Handoko.
"Kegiatan wayang kulit Gagrak Porongan ini kita adakan bertujuan supaya budaya nenek moyang kita tidak tergerus zaman dan menjadikannya warisan budaya turun temurun, harapan kita dengan acara ini generasi muda bisa mengetahui budaya nenek moyangnya," ujarnya.
Sambutan kedua oleh Tirto Adi. Ia menyampaikan seniman dan budayawan bergerak mendokumentasikan acara ini sebagai legasi atau warisan generasi muda, agar SD, SMP dan SMA mengetahui wayang kulit Gagrak Porongan yang pertama kali digelar di Balai Desa Watugolong.
"Jika kegiatan roadshow pagelaran wayang kulit Gagrak Porongan yang digelar di 12 desa berjalan baik dan sukses, saya akan maju ke Pak Bupati supaya kegiatan ini bisa dilanjutkan tahun depan dengan ada tambahan desa. Jadi dari 12 desa bisa menjadi 18 desa," ujar Tirto Adi.
BACA JUGA:Warga Sambut Antusias Peserta Tour de Panderman
Masih kata Tirto Adi, tujuan kegiatan ini, salah satunya untuk menggali budaya kita dan melestarikannya kembali agar jangan sampai tenggelam, memastikan bahwa budaya wayang kulit Gagrak Porongan ini benar asli khas Sidoarjo.
Selain itu tujuannya agar warga semakin guyup rukun dan menjadikannya hiburan. Yang terakhir tujuannya bersama sama membangun Sidoarjo.
Dalang yang tampil kali ini Ki Slamet Darmawan, asli warga Desa Watugolong. Dengan mengambil lakon Sang Gunawan Brubuk Alengka.(im/jok)