Dua Maling Babak Belur Dimassa Warga
![Dua Maling Babak Belur Dimassa Warga](https://memorandum.disway.id/upload/83c9b45c2183d351506550a46e4c4ee9.jpg)
Polsek Kenjeran datang ke TKP menyelamatkan pelaku dari amukan massa. --
SURABAYA, MEMORANDUM - Dua pria babak belur dimassa setelah terpergok mencuri motor milik warga Tambak Wedi Lama. Pelaku saat ini diamankan di Polsek Kenjeran untuk proses hukum lebih lanjut.
Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Suryadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Petugas yang mendapat informasi langsung menuju lokasi kejadian dan menyelamatkan dua pelaku yang sebelumnya sudah diamankan warga.
"Kejadiannya Sabtu 24 Februari 2024 pagi kemarin. Dua pelaku sempat dimassa, kondisinya luka luka. Kemudian kita beri pengobatan dan saat ini masih dalam pemeriksaan dan pengembangan Unit Reskrim Polsek Kenjeran," kata Suryadi dikonfirmasi Memorandum, Senin 26 Februari 2024.
Kejadian bermula, dua tersangka berboncengan menggunakan motor sarana metik berhenti di Jalan Tambak Wedi Lama. Salah satu pelaku mendekati motor yang terparkir di depan rumah warga.
BACA JUGA:Rawan Kriminalitas, Polsek Kenjeran Patroli di Bawah Jembatan Suramadu
"Pelaku berhasil menguasi motor dan berusaha mendorong motor, " kata Suryadi.
Nahas korban yang mengetahui aksinya tersebut berteriak maling, sehingga menarik perhatian warga sekitar. Pelaku sempat berusaha kabur tak bisa berkutik saat berhasil dikepung dan dimassa.
"Pelaku sempat dimassa, sebelum kita amankan, " ujarnya.
Tak hanya kedua pria tersebut yang menjadi sasaran amukan warga, motor saranya juga tak luput jadi luapan emosi massa yang geram maraknya aksi pencurian yang terjadi di Kota Surabaya ini.
BACA JUGA:Polsek Kenjeran Sambang Warga untuk Jamin Keamanan Wilayah
Kedua pelaku mengalami luka-luka akibat amukan massa. Petugas mengevaluasi kedua pelaku menggunakan mobil patroli ke RS Soewandhi untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat ini, kedua pelaku masih diamankan di Polsek Kenjeran dan masih dalam proses pengembangan.
Diketahui pelaku bukan merupakan warga asli Surabaya, melainkan warga Bangkalan, Madura.
Motif pencurian diduga karena faktor ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumber: