Antisipasi Lonjakan Harga Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Ajak Warga Budidaya Cabai dan Bawang

Antisipasi Lonjakan Harga Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Ajak Warga Budidaya Cabai dan Bawang

Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani saat melakukan panen buah.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Pemkot Surabaya mengajak warga membudidayakan cabai dan bawang merah melalui urban farming sebagai upaya mengantisipasi lonjakan harga pangan strategis menjelang akhir tahun, Senin, 15 Desember 2025.


Mini Kidi--

Ajakan tersebut disampaikan dalam Penganugerahan Surabaya Urban Farming Competition 2025 yang digelar di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.

Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan fokus kompetisi tahun ini diarahkan pada cabai dan bawang merah.

BACA JUGA:Eri Cahyadi Rotasi 79 Pejabat Eselon III dan IV Pemkot Surabaya Jelang Akhir Tahun

Ia menyebut perubahan fokus tersebut sebagai respons atas fluktuasi harga cabai dan bawang yang kerap terjadi saat hari besar keagamaan dan akhir tahun.

“Dari pengalaman sebelumnya, saat Idulfitri, Iduladha, hingga Natal dan Tahun Baru, harga cabai selalu naik, terutama karena faktor cuaca ekstrem,” ujar Antiek.

Meski dihadapkan pada tantangan cuaca, ia mengapresiasi kelompok tani Surabaya yang mampu menghasilkan panen berkualitas.

BACA JUGA:Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 6 Persen, Pemkot Surabaya Integrasikan Inflasi dan Digitalisasi

Menurutnya, pendampingan intensif terkait pemupukan dan penanganan hama membuat hasil urban farming tidak kalah dengan daerah penghasil lain.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menegaskan keterbatasan lahan bukan penghalang bagi warga untuk bertani.

Ia mendorong agar urban farming dikembangkan sebagai gerakan bersama yang memiliki nilai ekonomi.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Tiadakan Pesta Tahun Baru di Balai Kota

“Hasilnya bagus, seperti cabai dan bawang tadi, ini membuktikan semangat warga Surabaya luar biasa,” kata Rini.

Ia menambahkan jika kualitas panen terjaga sesuai standar pasar, hasil urban farming berpeluang diserap sektor komersial.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam mendorong peningkatan ekonomi warga.

BACA JUGA:DPRD Surabaya Desak Pemkot Perketat Pengawasan Pangan Jelang Lonjakan Permintaan Nataru

“Urban farming mendukung ketahanan pangan sehingga Surabaya tidak bergantung penuh pada daerah lain,” ujarnya.

Ke depan, peserta diharapkan menularkan pengetahuan budidaya ke lingkungan sekitar untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis RW. (alf)

Sumber:

Berita Terkait