Setelah Moroseneng Giliran Prostitusi Dolly Digerebek Polisi, Satu PSK Dibawah Umur Terciduk
Anggota Satsamapta Polrestabes Surabaya berpakaian preman, mengamankan PSK dan pria hidung belang di sebuah kamar kawasan Dolly--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polisi menggerebek eks lokalisasi terbesar di Asia Tenggara: Dolly. Petugas mengamankan empat orang. Satu diantaranya PSK dibawah umur.
Hal ini membuktikan bahwa prostitusi di bekas lokalisasi itu tak sepenuhnya berhenti beroperasi. Dolly masih bergerilya. Namun praktiknya tidak gamblang seperti dulu. Bisnis lendir disana bergerak dalam senyap.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Akui Kesulitan Berantas Prostitusi Terselubung di Moroseneng Surabaya

Mini Kidi--
Satsamapta Polrestabes Surabaya, Sabtu, 15 November 2025, sekitar pukul 01.00 menggerebek lokalisasi, di Jalan Putat Jaya Timur III, Sawahan. Terbongkarnya kasus ini berawal adanya informasi dari masyarakat yang diterima polisi.
"Menindaklanjuti laporan masyarakat bahwa adanya dugaan praktik prostitusi di eks lokalisasi Dolly, petugas mendapati pelanggar sejumlah empat orang," kata Kasatsamapta Polrestabes Surabaya AKBP Erika Purwana Putra, Minggu, 16 November 2025.
BACA JUGA:Moroseneng oh Moroseneng
BACA JUGA:Patroli Satpol PP Nihil Prostitusi di Moroseneng, DPRD Tuding Informasi Bocor
Empat orang yang diamankan itu rinciannya dua wanita tuna susila (WTS) dan dua orang muncikari. Mereka adalah LA, DFA, Harsono dan Daud. "Dari empat pelanggar tersebut, ada satu WTS masih dibawah umur," lanjutnya.
Setelah diamankan, petugas kemudian melakukan penggeledahan badan terhadap dua muncikari tersebut. Polisi menemukan bukti berupa ponsel dan uang ratusan ribu. Sementara di kamar eksekusi, aparat menemukan kondom.
"Selanjutnya pelanggar dibawa ke Mako Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
BACA JUGA:Prostitusi Moroseneng Digerebek Polisi, 6 Orang Diamankan
BACA JUGA:Ironi di Balik Bisnis Terlarang Eks Lokalisasi Moroseneng Surabaya, Razia Diduga Sering Bocor
Hasil pemeriksaan, Harsono dan Daud berperan mencarikan pelanggan untuk LA dan DFA. Kedua muncikari itu juga mencarikan banyak tamu untuk WTS lainnya. Itu terbukti dari ponsel mereka sewaktu diperiksa petugas.
Sumber:



