umrah expo

Binrohtal Polres Bangkalan Angkat Topik Menata Hati dan Asah Imtaq Menuju Figur Polisi Mulia

Binrohtal Polres Bangkalan Angkat Topik Menata Hati dan Asah Imtaq Menuju Figur Polisi Mulia

Suasana kegiatan Binrohtal Polres Bangkalan di Masjid Al-Radhlatul Hidayah--

BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Dipandu Wakapolres, Kompol Hj Hosna Nurhidayah, SH MH, Polres Bangkalan kembali menggelar  kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) di Masjid Al-Raudhlatul Hidayah kelolaan Polres, Kamis 9 Oktober 2025 pagi. 

"Kegiatan ini rutin kami gelar setiap Kamis, sebagai bagian dari upaya untuk mengasah aspek moralitas dan mental spiritual anggota," kata Wakapolres, Kompol Hj Hosna Nurhidayah,SH MH.

BACA JUGA:Polres Bangkalan Buru 8 Pelaku Rudapaksa Terhadap 2 Gadis di Bawah Umur


Mini Kidi--

Tujuannya untuk membentuk pribadi Polisi agar tumbuh dan berkembang menjadi insan yang mulia. Berbudi pekerti luhur, humanis, teguh iman dan taqwa, serta profesional dalam menjalankan amanah tugas.

“Termasuk Polisi di lingkup Polres Bangkalan tentunya,” harap Kompol Hj Hosna. Karenanya, setiap kali ada giat Binrohtal, seluruh anggota, baik Kabag, Kasat, Kasi, serta Pejabat Utama (PJU) lainnya, termasuk perosnel di jajaran staf wajib hadir.

Tak terkecuali, Kapolsek jajaran dan para ASN di lingkup Polres, bahkan anggota Bhayangkari, harus pula ikut ambil bagian. Tidak boleh tidak, kecuali ada tugas kedinasan yang tak boleh diabaikan.” Aini amanah Bapak Kapolres AKBP Hendro Sukmono,SH SIK MH,” tandas Wakapolres.

BACA JUGA:Lolos Seleksi Akhir, Enam Pelajar Duta Kamtibmas Utusan Polres Bangkalan Dikukuhkan Polda Jatim

Untuk giat Bihrohtal kali ini, Polres menampilkan Ustadz Muslihin sebagai pemateri ceramah. Kali ini mengangkat topik Pentingnya Menata Hati dan Asah Imtaq. “Tema ini patut dan penting disadari, agar manusia tidak terjerumus pada ketersesatan,” kata Ustadz Muslihin, mengawali paparan ceramahnya.

Dijelaskan, di dalam tubuh manusia, ada anugerah segumpal darah yang dinamakan qolbuh (hati-Red). Organ ini berfungsi sebagai kendali untuk membentuk karakter (watak), attitude (sikap), serta prilaku manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan.

“Intinya, jika manusia mampu menata hatinya dengan baik, terlebih dikuti dengan kesadaran untuk mengasah kualitas imtaq sebagai media komunikasi dengan Allah SWT, dia akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang baik dan ahlaqul karimah,” jelas Ustadz Muslihin.

BACA JUGA:Pura-pura Kesurupan, Satnarkoba Polres Bangkalan Bekuk Pengedar Sabu asal Surabaya

Sebaliknya, jika gagal menata hati dengan baik, maka siapapun manusia tersebut, tak peduli apa pangkat, jabatan dan profesinya, dia akan rusak. Gampang terjerumus pada ketersesatan.

Dalam konteks kekinian, banyak umat manusia yang cenderung gagal menata hati mereka dengan baik. Mereka, jelas Ustadz Muslihin, lebih memilih  kemilaui harta kekayaan duniawi  sebagai substansi dari kebahagian yang sejati.

Sumber: