umrah expo

Sidak Proyek Puskesmas Keboan, Komisi C DPRD Jombang: Anggaran Rp4,1 M, Tak Rampung Tepat Waktu

Sidak Proyek Puskesmas Keboan, Komisi C DPRD Jombang: Anggaran Rp4,1 M, Tak Rampung Tepat Waktu

Sidak Komisi C DPRD Jombang di Puskesmas Keboan.--

JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Komisi C DPRD Jombang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Puskesmas Keboan, Kecamatan Ngusikan, Kamis 24 Juli 2025. Hasil sidak menunjukkan proyek senilai Rp 4,1 miliar ini dipastikan tidak akan selesai tepat waktu.

Ketua Komisi C DPRD Jombang M Zahrul Jihad mengatakan, pantauan langsung di lokasi menunjukkan masih banyak pekerjaan yang belum rampung meski laporan menyebut progres pembangunan telah mencapai 79 persen. Kondisi lantai dua masih jauh dari selesai, terlihat pemasangan tembok ruangan belum dilakukan secara menyeluruh. “Lantai dua belum selesai, ini sangat jomplang dengan klaim progres 79 persen,” ujar Zahrul saat di lokasi.

BACA JUGA:Proyek Puskesmas Keboan Amburadul, Diduga Pengerjaan Disubkontrakkan


Mini Kidi--

Zahrul menilai keterlambatan pembangunan terjadi akibat lemahnya pengawasan sejak awal pelaksanaan. Peran konsultan pengawas dari CV Persada dinilai tidak maksimal dan kurang tegas dalam memberikan peringatan kepada pelaksana ketika deviasi mulai terjadi.

“Indikasi keterlambatan sudah terlihat sejak awal. Tapi tidak ada tindakan tegas. Kami curiga ada pembiaran atau bahkan kerja sama antara CV Renno Abadi dan CV Persada, sehingga keterlambatan dibiarkan berlarut,” ucapnya.

Ia mengingatkan pentingnya proyek ini karena menyangkut layanan dasar masyarakat di bidang kesehatan. Pekerjaan tidak bisa dilakukan asal-asalan, apalagi menyisakan banyak kekurangan menjelang batas waktu penyelesaian.

BACA JUGA:Komisi A DPRD Jombang RDP Bareng PPDI Bahas Kenaikan Siltap, Tunjangan Purna Tugas, dan THR Perangkat Desa

Anggota Komisi C, Syaifulah, menambahkan hasil peninjauan menunjukkan deviasi progres mencapai minus 15 persen. Sisa waktu yang tinggal beberapa minggu tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

“Proyek ini bersifat strategis. Masyarakat menunggu layanan yang lebih baik, tapi progres fisik tidak sesuai ekspektasi. Kami pastikan proyek ini tak akan selesai tepat waktu,” tegasnya.

Syaifulah juga meminta dinas teknis mengevaluasi total peran konsultan pengawas. Menurutnya, pengawasan ketat sejak awal dapat mencegah deviasi signifikan. “Konsultan pengawas tidak menjalankan fungsi secara optimal. Kalau dari awal pengawasan berjalan ketat, keterlambatan tidak separah ini,” ujarnya.

BACA JUGA:Optimalkan Proyek Pengentasan Kawasan Kumuh, Ketua DPRD Jombang: Manfaatkan Pengelolaan Air Bersih

Direktur CV Renno Abadi, Hadi Prayitno, mengonfirmasi progres pekerjaan saat ini telah mencapai 79 persen dan telah memasuki tahap finishing. Ia menyebut keterlambatan disebabkan kendala internal perusahaan.

“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jombang untuk pengajuan tambahan waktu. Tidak ada pekerjaan yang disubkontrakkan, semua dikerjakan langsung,” ujar Hadi.

Sumber: