Kolaborasi EMCL dan PIB Bojonegoro Hadirkan Ragam Kreativitas di Wastra Batik Festival 2025
Stand PIB dalam acara Batik Festival (ist)--
BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam rangka mendukung pelestarian budaya sekaligus mendorong pengembangan ekonomi lokal, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) turut ambil bagian dalam Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 yang berlangsung pada 18–21 Juni 2025 di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro.
Bekerja sama dengan Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro, EMCL menghadirkan sebuah anjungan interaktif yang menampilkan berbagai produk unggulan dari para mitra binaannya.
BACA JUGA:EMCL dan PIB Sosialisasikan Program Ayam Petelur untuk 65 Keluarga di Kecamatan Gayam

Mini Kidi--
Pada pameran ini EMCL dan PIB Bojonegoro menyuguhkan beragam karya lokal, mulai dari batik cap dan tulis, kain ecoprint, busana batik modern, kerajinan rajut, hingga aneka makanan ringan khas Bojonegoro.
Seluruh produk yang ditampilkan merupakan hasil pendampingan EMCL kepada pelaku UMKM perempuan, perajin lokal, dan komunitas kreatif di Bojonegoro.
BACA JUGA:Bupati Bojonegoro Bersama EMCL Launching Program Gayatri untuk Warga Pra Sejahtera
Perwakilan EMCL, Husna Widhia Hastuti, menjelaskan bahwa keikutsertaan EMCL dalam ajang ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis budaya.
"Kita tahu bahwa batik dan produk lokal tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi. Melalui anjungan ini, kami tidak hanya menampilkan hasil akhir, tetapi juga menyuguhkan proses, cerita, dan kreativitas dari para pelaku UMKM binaan,” ujar Husna.
Apresiasi datang dari Kepala Bidang Promosi, Ekspor, dan Kerja Sama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Mahesa Ghalendra. Pada sesi diskusi tematik yang diselenggarakan di anjungan, dia menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pelestarian batik daerah.
“Generasi muda, khususnya Gen Z, harus ikut melestarikan warisan budaya batik. Tidak harus semua terjun menjadi pembatik, tetapi setidaknya dapat mendukung dengan bangga membeli dan mengenakan batik, terutama batik Bojonegoro,” ungkap Mahesa.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Kapolsek Gayam Berikan Tanam Jagung di Lahan EMCL
Sementara itu, Pelaksana Program PIB Bojonegoro, Siswanto, menuturkan bahwa anjungan EMCL dirancang bukan sekadar sebagai ruang pamer produk, melainkan juga sebagai ruang interaksi edukatif yang terbuka bagi masyarakat.
Sumber:



