umrah expo

Korban KDRT di Surabaya Dapat Pendampingan dan Bantuan Ekonomi dari DP3APPKB

Korban KDRT di Surabaya Dapat Pendampingan dan Bantuan Ekonomi dari DP3APPKB

Kepala Dinas DP3APPKB Surabaya, Ida Widayati. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya memberikan pendampingan dan bantuan kepada IN, korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kedua anaknya. 

BACA JUGA:Pelaku KDRT di Sambikerep Ditetapkan Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara 

IN saat ini didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya, dan kasusnya telah dilaporkan ke kepolisian.


Mini Kidi-- 

Kepala DP3APPKB Surabaya, Ida Widayati, menjelaskan bahwa IN mengalami luka fisik dan membutuhkan pendampingan psikologis serta keagamaan.  Korban mengaku sering mengalami kekerasan fisik, seperti diseret dari kamar hingga ke pagar rumah.  

Menurut Ida Motif KDRT diduga terkait masalah ekonomi, di mana suami korban, NH, sering meminta uang dan korban kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:Pria Hajar Istri di Candi Lontar Diamankan Polisi, Begini Kronologinya 

"Istri ini tidak dinafkahi degan seharusnya. Harus menagih dulu. Kemarin pemicunya gitu juga, saat butuh uang belanja; buat beli telur atau bagimana gitu memicu kemarahan sampai diseret," jelas Ida.

BACA JUGA:Viral Pria Sambikerep Seret dan Pukuli Istri di Hadapan Anak

NH diketahui merupakan residivis kasus KDRT yang sama terhadap IN. Meskipun sebelumnya divonis 1,5 tahun penjara, ia hanya menjalani hukuman 3 bulan karena permohonan keringanan dari korban. Polisi saat ini sedang memeriksa NH.

Pemkot Surabaya berkomitmen untuk membantu pemulihan korban dan anak-anaknya, termasuk intervensi ekonomi karena korban tidak bekerja.

BACA JUGA:Pria Hajar Istri di Candi Lontar Residivis, 20 Tahun Kerap Main Tangan 

"Kami pemkot akan mengintervensi segi ekonomi keluarga korban. Karena ibu ini tak bekerja," pungkas Ida. (rio)

Sumber:

Berita Terkait