umrah expo

Modus Penyimpangan Program BSPS di Sumenep, Penerima Dipaksa Menerima Meski Menolak

Modus Penyimpangan Program BSPS di Sumenep, Penerima Dipaksa Menerima Meski Menolak

Suasana saat kasus BSPS di laporkan ke Kejari Sumenep (st) --

SUMENEP, MEMORANDUM.CO.ID - Fakta-fakta program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) Tahun 2024 di Kabupaten Sumenep tidak tepat sasaran terus terungkap. Banyak penerima menolak namun dipaksa menerima bantuan tersebut. 

BACA JUGA:Irjen Kementerian PKP Laporkan Dugaan Korupsi BSPS Sumenep ke Kejari


Mini Kidi--

Diceritakan salah seorang warga di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan Sumenep Sri Hartatik mengaku berkali-kali menolak bantuan tersebut. Namun dirinya terus dipaksa menerima asal tanahnya milik sendiri. 

Bebernya lagi Musa'in orang tua Sri Hartatik sampai dikumpulkan di balai desa untuk mendengar langsung sosialisasi bantuan dari Kementerian PKP Republik Indonesia itu.

"Bapak sampai tiga kali menolak tapi terus dipaksa bahkan dikumpulkan ke Balai Desa.”kata Sri Hartatik Rabu 30 April 2025.

BACA JUGA:371 Penerima Manfaat Program BSPS Terima Butab, Layakkan Rumah Jadi Lebih Sehat

Lanjutnya, pasca pertemuan didatangi aparat desa dipaksa menerima bantuan asal punya tanah sendiri. Akhirnya bersedia menerima bantuan itu tapi bukan membangun rumah melainkan untuk membangun toko kelontong

Sebelum dibangun Hartatik kembali memastikan jika dibuat membangun toko kelontong tidak ada masalah dikemudian hari. Dan mendapat jawaban tidak masàlah

BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Lamongan, 180 Penerima Manfaat Terima Buku Tabungan BSPS

Dan waktu berjalan program bantuan ini ramai diperbincangkan bahkan dilaporkan ke Kejari setempat. Tambahnya, Hartatik mengeluarkan biaya tambahan agar toko yang akan dibangunnya bisa ditempati. 

Hartatik membeberkan keluarganya tidak pernah mendapat ongkos pekerja senilai Rp. 2,5 juta bahkan, tidak mengetahui bahan bangunan sudah tepat senilai Rp. 17,5 juta atau tidak. 

BACA JUGA:Pemkab Bangkalan Terima BSPS untuk 1.920 Rumah Tidak Layak Huni

Pengakuan lain, warga Desa Babbalan, Kecamatan Batuan Sumenep Rasyid mengaku menolak program BSPS karena tidak mengetahui berapa nominalnya jikapun diterima harus membayar sendiri agar bangunannya baik dan kokoh. 

Sumber: