Pemkot Malang Bangun Jembatan Bailey Sonokembang
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto saat memantau area jembatan.--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mulai melaksanakan pembangunan jembatan bailey sebagai jembatan sementara Sonokembang, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Senin 3 November 2025.
Langkah ini merupakan upaya Pemkot Malang untuk memulihkan akses warga yang terdampak akibat ambruknya jembatan lama.
BACA JUGA:Pemkot Malang Dukung Penuh Program Pusat Tiga Juta Rumah

Mini Kidi--
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto menjelaskan pemasangan jembatan bailey ini merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Malang untuk mempercepat penanganan pasca kerusakan jembatan Sonokembang.
Pekerjaan jembatan sementara tersebut ditargetkan rampung dalam 20 hari, sehingga dalam waktu dekat warga dapat kembali menggunakan akses tersebut secara aman dan nyaman.
BACA JUGA:Korupsi Aset Pemkot Malang di Jalan Dieng, Tersangka KS Rugikan Negara Rp 2,3 Miliar
“Jembatan Bailey ini dipilih karena konstruksinya kuat dan umum digunakan sebagai jembatan sementara, terutama untuk bentang sungai yang cukup lebar. Kami mulai pekerjaan hari ini, diawali dengan pembuatan fondasi atau plendes,” jelas Dandung saat meninjau lokasi.
Dandung menjelaskan pembangunan jembatan sementara ini menggunakan anggaran insidental dari DPUPRPKP Kota Malang sebesar Rp350 juta, bukan dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan fondasi, mobilisasi dan perakitan jembatan, serta pembongkaran jembatan lama yang rusak.
BACA JUGA:Kejari Kota Malang Selidiki Dugaan Tipikor Aset Pemkot Malang Senilai 2,1 Miliar
“Awalnya kami rencanakan menggunakan BTT, namun karena tidak ada wilayah yang terisolasi total, maka klausul kedaruratannya tidak terpenuhi. Untuk itu kami gunakan anggaran insidental yang ada di dinas, nilainya sekitar Rp350 juta. Informasi yang beredar bahwa anggaran mencapai Rp2,5 miliar itu tidak benar,” jelasnya.
Sebelum pelaksanaan, DPUPRPKP telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Ketua RW, RT, tokoh masyarakat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat.
Untuk menyukseskan pekerjaan ini, masyarakat juga melaksanakan tradisi bancakan atau doa bersama sebagai bentuk kebersamaan dan harapan agar pembangunan berjalan lancar dan aman.
Sumber:



