Pemkab Tulungagung Terima Tambahan Mobil Penyedot Tinja, Tapi Warga Masih Enggan Gunakan

Pemkab Tulungagung Terima Tambahan Mobil Penyedot Tinja, Tapi Warga Masih Enggan Gunakan

Petugas memeriksa kondisi mobil penyedot tinja DAK 2025--

BACA JUGA:Antisipasi Kelangkaan LPG 3 Kilogram, Pemkab Tulungagung Usulkan Pola Distribusi Sesuai Musim

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, UPT IPLT berencana melakukan sosialisasi lebih masif pada 2026 mendatang. Walaupun saat ini sosialisasi dengan sasaran OPD hingga Kelurahan dan Desa sudah dilakukan.

"Kami sudah berkirim surat ke OPD, kelurahan, kecamatan, dan sekolah. Juga akan memanfaatkan siaran radio dan media sosial agar masyarakat lebih tahu layanan ini,” ungkapnya.

Retnowati menyebut, dibandingkan dengan jasa sedot WC dari pihak swasta, jasa sedot WC oleh Pemkab Tulungagung terbilang sangat murah. Yakni seharga Rp 150.000 per meter kubik, lebih murah dibandingkan jasa swasta yang sekali sedot bisa sampai Rp 2.000.000 an.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Siagakan 700 Personel Gabungan Hadapi Potensi Bencana

Selain layanan penyedotan, unit mobil toilet juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Target PAD kami kemarin dari layanan mobil toilet sekitar Rp25 juta. Sedangkan biaya penyedotan tinja sesuai Perda sebesar Rp150.000 per meter kubik. Kalau dibandingkan dengan swasta, ada laporan dari warga yang bilang sampai Rp2 juta,” jelas Retnowati.

Dengan tambahan armada baru ini, pihaknya berharap kesadaran masyarakat memperhatikan kondisi septic tank nya semakin besar, dan bisa memanfaatkan layanan yang diberikan oleh Pemkab Tulungagung.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Bupati Ingatkan Warga Pasang Bendera

“Kami harap masyarakat makin sadar pentingnya sanitasi yang sehat. Layanan resmi ini selain lebih murah juga menjamin limbah diolah dengan benar di IPLT,” pungkasnya.(fir/fai)

Sumber: