Dikritik Warga, Bupati Gatut Sunu : Namanya Juga Demokrasi, Kalau Salah Dimaafkan Saja
Bupati Gatut Sunu Wibowo.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID-Dalam beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan upload - tan video dari seorang perempuan yang mengaku bernama Suci, asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel.
Wanita yang tengah merantau di Taiwan itu mengunggah banyak video tentang kekecewaannya pada perangkat daerah di Pemkab Tulungagung.
Video tersebut diunggah di media sosial dan mendapat respon banyak pengguna media sosial dan ramai serta viral.
Dalam video yang diunggah berulang kali dengan berbagai macam topik bahasan itu, akun tersebut menyoal banyak hal tentang pejabat di Tulungagung. Termasuk camat, kepala desa, anggota DPRD, hingga Bupati Gatut Sunu yang dinilai tidak bisa bekerja, sehingga perbaikan jalan di sekitar daerahnya dinilai lamban.
Menanggapi hal itu, Bupati Gatut Sunu Wibowo menanggapinya dengan tenang dan bijak.
Ia menilai kritik sebagai hal wajar dalam era demokrasi, dan menegaskan tidak akan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
“Namanya juga demokrasi, disenggol-senggol itu biasa. Kalau salah ya dimaafkan saja, yang penting ini bisa berdampak baik pada peningkatan kinerja kami,” ujar Bupati Sunu kepada awak media, Jumat, 4 Juli 2025.
Bupati Gatut Sunu mengaku mengenal keluarga Suci, yang sudah menjadi bagian dari tim suksesnya selama kampanye. Oleh sebab itu pihaknya tetap membuka pintu dialog, agar masalah bisa segera diselesaikan.
“Saya tidak akan melaporkan. Secara personal, keluarga Mbak Suci ini pernah jadi tim sukses saya. Jadi saya anggap biasa saja. Kami sudah pernah komunikasi, dan memang orangnya seperti itu. Kritis, terbuka,” lanjutnya.
Terkait dinamika yang muncul, Bupati Sunu juga mengaku telah memanggil camat dan kepala desa terkait untuk meminta penjelasan serta mendorong penyelesaian secara damai.
“Camat dan kades sudah saya panggil. Kalau tidak bisa menyelesaikan dengan baik, maka akan kami evaluasi kinerjanya. Artinya, mereka tidak mampu mengkomunikasikan program dan kinerja secara baik,” tegas Bupati.
Sebagai penutup, Bupati Sunu menyampaikan harapan agar polemik ini segera mereda dan membuka ruang pertemuan yang lebih santai.
“Semoga nanti Mbak Suci bisa pulang ke Tulungagung, main ke pendopo, dan masalah ini bisa diselesaikan dengan bijak. Karena bagaimanapun, Mbak Suci adalah warga Tulungagung, bagian dari kami juga,” pungkasnya. (fir/fai/day)
Sumber:



