Wiwieko Kembali Pimpin PWI Tulungagung, Siap Bawa Semangat Baru Tiga Tahun ke Depan
Wakil Ketua Bidang Keorganisasian PWI Jatim, Mahmoed Suhermono menyerahkan pataka kepada Ketua PWI Tulungagung Wiwieko Dharmaidiningrum.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Setelah menyelesaikan Konferensi, pada Minggu 25 Mei 2025 malam, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung resmi kembali dipimpin oleh Wiwieko Dharmaidiningrum.
Wartawan senior Harian Bhirawa yang akrab disapa Eko ini terpilih secara aklamasi dalam Konferensi PWI Tulungagung tersebut. Sedangkan posisi Sekretaris dijabat oleh Firmanto Imansyah yang merupakan Kepala Biro Memorandum.co.id, kemudian Bendahara dijabat oleh Deny Trisdianto yang merupakan Redaktur Afederasi.com.
BACA JUGA:Bupati Gatut Sunu Sebut Peran PWI Ikut Membangun Tulungagung

Mini Kidi--
Tanpa drama dan berlangsung sederhana, jalannya konferensi pun terbilang mulus. Pasalnya, hanya ada satu kandidat yang maju sebagai ketua, yaitu Wiwieko sendiri.
Pimpinan sidang konferensi dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Keorganisasian PWI Jatim, Mahmoed Suhermono dengan didampingi Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji.
Dalam sambutannya usai terpilih kembali, Eko mengatakan bahwa dunia pers saat ini sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah.
BACA JUGA:Peringati HPN 2025, PWI Tulungagung Ingatkan Pentingnya Integritas Wartawan
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di media tidak lagi hanya terjadi di kota besar, tapi juga sudah terasa di daerah seperti Tulungagung.
"Kita hari ini menghadapi disrupsi media tidak hanya di Jakarta atau Surabaya, melainkan juga sudah masuk ke Tulungagung. Teman-teman kita juga sudah ada yang kena PHK," ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Wiwieko menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas anggota PWI Tulungagung ke depan, sekolah berupaya memberikan materi pelatihan wirausaha bagi anggota PWI sesuai dengan minat dan peluang ke depannya.
BACA JUGA:PWI Tulungagung Gelar Diklat Jurnalistik, Ajak Wartawan Maksimalkan Media Sosial
Sehingga tidak hanya lewat pemberian pelatihan jurnalistik semata, namun juga dengan bekal keterampilan berwirausaha.
"Jadi kalau kita mendapatkan hasil sampingan, kerja wartawan juga tidak akan bergantung sepenuhnya pada satu sumber. Kita sudah punya penghasilan di luar kewartawanan. Jadi akan lebih sejahtera untuk wartawan Tulungagung," jelasnya.
Sumber:



