umrah expo

Jurus Baru Tambah PAD, DPRD Surabaya Dorong Komersialisasi Aset Mangkrak

Jurus Baru Tambah PAD, DPRD Surabaya Dorong Komersialisasi Aset Mangkrak

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pendeta Rio Pattiselanno--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Banyaknya aset bangunan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang terbengkalai atau mangkrak menuai sorotan DPRD Surabaya. Kondisi ini dinilai sangat disayangkan mengingat potensi besar aset-aset tersebut untuk mendongkrat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan fasilitas publik bagi warga.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pendeta Rio Pattiselanno, dengan tegas mendesak Pemkot agar segera mengambil langkah konkret. 

BACA JUGA:Ketua Komisi A DPRD Surabaya Soroti Prostitusi Terselubung dan Desak Pemkot Bertindak Tegas


Mini Kidi--

Politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menekankan bahwa aset Pemkot harus dioptimalkan, dimanfaatkan, dan dimaksimalkan. 

Rio menjelaskan bahwa aset, terutama bangunan yang berdiri, harus dipandang sebagai sumber daya strategis kota, bukan sekadar catatan inventaris. 

BACA JUGA:DPRD Surabaya Apresiasi Komitmen Pemkot Beri Anggaran Khusus Pemuda Rp5 Juta per RW

"Aset Pemkot Surabaya harus bukan saja menjadi catatan inventaris, tapi merupakan sumber daya strategis yang bisa dikapitalisasi untuk pembangunan kota Surabaya," kata Rio kepada Memorandum.

Pendeta Rio Pattiselanno menawarkan dua skema utama untuk menghidupkan kembali aset-aset yang mati suri tersebut.

Pertama, pemanfaatan untuk publik dan warga. Dimana aset-aset bangunan, khususnya yang mangkrak, dapat dialihfungsikan menjadi gedung serbaguna atau Balai RW/RT yang representatif.

BACA JUGA:Hari Pahlawan Sahkan APBD Rp12,7 T, Ketua FPDIP DPRD Surabaya: Lanjutkan Perjuangan Lewat Kerja Nyata

Fasilitas ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan warga, mulai dari pertemuan, pelatihan, hingga acara sosial kemasyarakatan. 

Kedua, skema bisnis untuk PAD. Untuk aset yang berlokasi strategis, pemkot didorong untuk menjalin kolaborasi dengan investor, pihak swasta, BUMD, dan lain-lain. Skema kerja sama yang diusulkan antara lain melalui sistem sewa jangka panjang atau build, operate, transfer (BOT).

"Balai RW juga bisa dikolaborasikan dengan pihak swasta dengan sistem sewa atau BOT, sehingga bisa menghasilkan PAD untuk Pemkot Surabaya," jelas Rio. 

Sumber: