Parkir Digital di Kota Pahlawan, Dewan Sebut Langkah Smart City dan Cegah Kebocoran Pendapatan
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono.--
Meski mendukung penuh, Baktiono memberikan catatan penting terkait Sumber Daya Manusia (SDM) juru parkir. Ia menekankan bahwa para juru parkir perlu di-upgrade kemampuannya agar dapat mengerti dan memahami sistem pembayaran nontunai ini.
BACA JUGA:Jagal Unggas di Pasar Masih Marak, DPRD Surabaya Soroti Dampak Kesehatan dan Lingkungan
Namun, ia optimistis para juru parkir akan mampu beradaptasi asalkan diberikan pelatihan, pengarahan, dan pendidikan yang memadai.
“Karena setiap hari dia (juru parkir) pegang handphone,” jelas Baktiono.
Ia menambahkan, penggunaan handphone dan internet seperti untuk mengakses Google, YouTube, atau media sosial, membuktikan bahwa juru parkir memiliki dasar untuk menguasai sistem digitalisasi parkir.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem, Minta Perkuat Peran Satgas Kampung
Baktiono mengingatkan pemkot untuk mempertimbangkan secara matang skema insentif bagi juru parkir. Karena sistem pembayaran akan menggunakan cashless, juru parkir tidak lagi menerima uang tunai secara langsung dari pengendara, melainkan harus mendapat fee atau gaji tetap.
“Ini harus perlu dipertimbangkan,” pungkasnya.(alf)
Sumber:

