Dj Alexa Monyor Monyor Sang Primadona Funkot, 13 Tahun Menghipnotis Dunia Malam Jawa Timur
DJ Alexa Monyor Monyor. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Siapa tak kenal nama DJ Alexa Monyor-Monyor? Bagi para penikmat hingar bingar hiburan malam di Kota Metropolis Surabaya dan sekitarnya, nama ini adalah sinonim dari alunan musik funkot (Funky Kota) yang enerjik dan memabukkan.
DJ kondang asal Jawa Timur ini telah membuktikan diri sebagai seorang legenda. Menggeluti profesi disc jockey sejak tahun 2012, Alexa kini telah menapaki 13 tahun perjalanan kariernya, menjadikannya salah satu primadona yang tak lekang oleh waktu di tengah derasnya kemunculan talenta baru.
Kecintaan Alexa terhadap musik dance bersemi di tengah hiruk pikuk klub malam yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya. Musik DJ adalah magnet yang menariknya hingga ia memutuskan untuk tidak hanya menikmati, tetapi juga menciptakan irama tersebut.
BACA JUGA:Tradanceskanam Meriahkan SFF 2025 Hari Pertama, Tetap Enerjik Ditengah Gerimis

Mini Kidi--
Keputusan untuk serius menjadi DJ diambil saat ia masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui jalur les privat, perempuan asal Kota Angin Nganjuk ini mulai menjajaki dunia DJ.
Ia piawai membagi waktu, memanfaatkan sela-sela waktu luang sekolah untuk belajar meracik irama. Intens belajar selama satu tahun, ia mulai memiliki dasar dan talenta yang terasah.
"Saya mulai belajar DJ itu kelas 3 SMA. Karena masih sekolah, saya belajar DJ di sela-sela waktu luang," kenangnya.
Namun, jalan menuju panggung utama tak selalu mulus dan instan. Butuh proses panjang hingga bisa tenar seperti sekarang.
BACA JUGA:Pelajar SMP Meninggal Kecelakaan di Tenaru, Polres Gresik Tegaskan Penindakan Tegas
Alexa masih ingat betul momen panggung perdananya yang jauh dari kata glamor dan memewa
"Pertama kali manggung dapat 100 ribu dan nasi kotak di acara outdoor dalam rangka pergantian tahun di sebuah kampung," kenang Alexa sambil tertawa ringan.
Acara pergantian tahun di kawasan Sepanjang, Sidoarjo, itu menjadi saksi debutnya. Upah yang terbilang kecil, yakni Rp100 ribu dan sebungkus nasi kotak, kini menjadi cerita berharga yang menggambarkan awal perjuangan seorang legenda.
"Kalau awal awal manggung itu sudah senang sekali meski dapat upah segitu, " ujarnya.
Sumber:

