umrah expo

Menpan RB Apresiasi Transformasi MPP Digital Surabaya

Menpan RB Apresiasi Transformasi MPP Digital Surabaya

Menpan RB Rini Widyantini mengunjungi Mal Digital Siola Surabaya. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Rini Widyantini, mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital Siola Surabaya, Kamis 3 Juli 2025.

BACA JUGA:Pemerintah Kejar Target Penyelesaian Honorer hingga Oktober 2025 

Rini memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah kota dalam mendekatkan layanan publik kepada masyarakat.


Mini Kidi--

Menpan RB menekankan bahwa konsep FPP Digital, yang telah diterapkan di lebih dari 270 lokasi di Indonesia, bertujuan mengintegrasikan berbagai layanan publik dalam satu tempat.  

"MPP Digital itu memang sudah lama kita desain dan sudah sekarang sudah lebih dari 270 semua panen publik di seluruh Indonesia, dan ini adalah salah satunya. prinsip daripada MPP Digital itu adalah bagaimana kita mengintegrasikan layanan-layanan di dalam satu tempat," kata Rini. 

BACA JUGA:Ingatkan Gubernur Khofifah, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Minta ASN Patuhi SE Menpan RB tentang WFA 

MPP Digital Siola, menurut Rini, merupakan contoh yang baik karena hampir seluruh layanan tersedia di sana. Keunikan MPP ini terletak pada fasilitas pendukung, seperti museum dan kafe, yang membuat masyarakat lebih nyaman saat mengurus keperluan administrasi.

"Jadi saya tadi barusan sudah melihat untuk MPP di Surabaya ini sudah hampir seluruh layanan ada di sini. Yang menarik adalah di sini masyarakat sambil menerima apa, mencari layanan gitu, mendapatkan layanan juga bisa bisa sambil melihat museum. Kemudian bisa melihat ada kafe ada lain sebagainya," ujar Rini.

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Siap Digitalisasi Perizinan Kesehatan melalui MPPD Kemenpan RB 

Desain MPP yang ramah anak, lansia, dan kaum rentan, sesuai dengan konsep mal yang memudahkan masyarakat, juga mendapat pujian dari Menpan RB. Rini mencatat kemajuan signifikan dibandingkan kunjungan sebelumnya dan mendorong agar MPP terus bertransformasi menjadi layanan digital yang lebih baik, sembari tetap mempertahankan kualitas layanan tatap muka.

Meskipun layanan online telah tersedia, Menpan RB mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi berdasarkan masukan dari masyarakat yang ditemui. 

Ia berharap MPP Digital Siola dapat semakin memudahkan masyarakat dan mendekatkan birokrasi dengan kebutuhan masyarakat. Transformasi ini, menurutnya, bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang responsif dan lebih memahami kebutuhan masyarakat yang dilayani.

BACA JUGA:Pemkab Bojonegoro Ikuti Pembinan SAKIP dan ZI dari KemenPAN RB, Wujudkan Pemerintahan yang Baik

"Dan MPP ini nanti ke depannya kita arahkan supaya lebih bertransformasi menjadi MPP digital begitu. Layanan-layanan tetap buka tetap harus diperbaiki.Tadi kan saya bertemu dengan beberapa orang. Ternyata mereka sudah melakukan layanan secara online dan masih ada hal yang perlu di klarifikasi lagi gitu ya," pungkas Rini.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan keberhasilan Surabaya dalam menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol, serta berbagai indikator positif lainnya yang dicapai berkat Implementasi Reformasi Birokrasi (RB) Tematik.

BACA JUGA:Kediri Menjadi Salah Satu Mal Pelayanan Publik yang Diresmikan Menpan RB  

"Kami akan memberikan paparan singkat tentang apa yang sudah dilakukan Kota Surabaya sehingga kami bisa mendapatkan arahan untuk memberikan layanan publik yang terbaik bagi Kota Surabaya," ujar Wali Kota Eri.

Ia menjelaskan bahwa Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dengan lebih dari 3 juta jiwa penduduk dan luas wilayah sekitar 335,9 km², terus berupaya menjadi kota yang maju dan humanis.

BACA JUGA:Polri Kirimkan Surat Pembentukan Direktorat PPA dan PPO ke Kemenpan RB 

Wali Kota Eri bangga dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya yang mencapai 84,69 persen, tertinggi di Jatim.

"Target kami adalah 86 persen di tahun ini," tambahnya.

Di sektor ekonomi, pendapatan per kapita Surabaya meningkat menjadi 5,76 persen, dan angka kemiskinan berhasil ditekan hingga 3,9 persen dari 5,1 persen pada tahun 2021. "Angka ini bahkan lebih rendah dari masa sebelum covid," ungkapnya.

BACA JUGA:Menpan RB Minta Pemkab Tulungagung Pangkas Birokrasi Pelayanan MPP 

Lebih membanggakan lagi, penduduk miskin ekstrem di Surabaya sudah nol. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun menjadi 4,91 persen dari 9 persen pada 2021, dengan target 3 persen di tahun 2025.

Ia menegaskan bahwa visi misi Surabaya selaras dengan delapan visi Asta Cita Presiden, 17 program prioritas, dan delapan program hasil terbaik cepat.

BACA JUGA:Ormas Topi Bangsa Apresiasi Kemenpan RB 

“Selain itu, Surabaya sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang menjadi kota ramah anak. Surabaya juga menjadi Kota Sehat versi WHO. Hal ini menunjukkan komitmen Surabaya terhadap kesejahteraan warganya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, strategi penanggulangan kemiskinan, Surabaya menerapkan pendekatan komprehensif dengan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. Salah satu inovasi yang ditekankan adalah kebijakan mendorong investasi lokal.

BACA JUGA:Aplikasi Jogo Malang Presisi, Kredit Point Penilaian Kemenpan RB 

Menurutnya, keberhasilan menggerakkan ekonomi lokal dan mengurangi pengangguran. Semua program ini didukung penuh oleh digitalisasi berbasis arsitektur SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik). (rio)

Sumber:

Berita Terkait