Pakar Pendidikan Sarankan Pengambilan PIN di Sekolah Asal untuk Menghindari Antrean

Pakar Pendidikan Sarankan Pengambilan PIN di Sekolah Asal untuk Menghindari Antrean

Wiwik Wahyuningsih. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wiwik Wahyuningsih, pakar pendidikan Surabaya, mengkritik sistem pengambilan PIN di sekolah yang dinilai menyengsarakan wali murid. Ia menyarankan agar PIN diserahkan langsung ke sekolah asal masing-masing siswa.

BACA JUGA:Surabaya Siap Gelar SPMB dengan Sistem Baru dan Lebih Inklusif, Penghafal Alquran Dapat Kuota 5 Persen 

"Lulusan di Jatim sudah dibuatkan PIN semuanya. Kenapa tidak langsung diberikan ke sekolah asal? Atau ke sub rayon SMP masing-masing?" ujar Wiwik, Kamis 12 Juni 2025. 


Mini Kidi-- 

Ia menilai sistem kuota dan waktu pengambilan PIN yang terbatas menyebabkan wali murid berdesak-desakan dan antre panjang di sekolah.  Wiwik menyarankan agar waktu pelayanan diperpanjang dan kuota dihapus, sehingga sekolah dapat melayani siswa sesuai kebutuhan.

BACA JUGA:SPMB 2025, Pemerhati Pendidikan: Setiap Anak Wajib Dapat Akses Pendidikan Berkualitas

"Seharusnya waktunya fleksibel, melayani 100-200 anak dalam rentang waktu tertentu, bukan dibatasi kuota.  Ini menyulitkan orang tua," tegasnya.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama di SPMB 

Selain masalah PIN, Wiwik juga menyoroti sistem indeks sekolah yang digunakan untuk SPMB. Ia menilai sistem ini merugikan sekolah yang selama beberapa tahun terakhir tidak memiliki siswa yang diterima di sekolah negeri, meskipun memiliki siswa berprestasi. 

Sistem ini, menurutnya, tidak mempertimbangkan prestasi individual siswa dan hanya berfokus pada rata-rata nilai kelulusan sekolah.

BACA JUGA:Dispendik Surabaya Gencarkan Sosialisasi SPMB, Tekankan Kesiapan Teknis dan Pemahaman Aturan Domisili

"Anak pintar dengan nilai bagus bisa terhambat masuk sekolah negeri karena indeks sekolahnya rendah. Ini merugikan sekolah dan masyarakat," jelas Wiwik, yang menjabat Kepala SMP Untag Surabaya ini.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Siap Dukung Pergantian Sistem PPDB Jadi SPMB di 2025 

Wiwik berharap sistem zonasi dan prestasi dalam SPMB juga ditinjau ulang, karena banyaknya pendaftar melalui jalur ini.

Wiwik berharap pemerintah meninjau kembali sistem pemberian PIN dan sistem SPMB secara keseluruhan agar tidak menyengsarakan masyarakat dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua siswa. 

BACA JUGA:DPRD Surabaya Pastikan Kesiapan SPMB Tahun Ajaran Baru dengan Empat Jalur Penerimaan

"Saya menekankan pentingnya penyerahan PIN langsung ke sekolah asal untuk mempermudah proses dan mengurangi beban wali murid," pungkas Wiwik. 

BACA JUGA:Wali Kota Eri Pantau Posko SPMB SMPN 6 Surabaya, Pastikan Sistem Digitalisasi Berjalan Lancar 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan antrean panjang wali murid di salah satu SMA Negeri di Surabaya. Mereka rela mengantre sejak dini hari untuk mendapatkan PIN pendaftaran SPMB jenjang SMA. (rio)

Sumber: