Larangan Wisuda Sekolah oleh Dinas Pendidikan Jatim Disambut Positif SMAN 10 Surabaya
Kepala SMAN 10 Surabaya, Teguh Santoso, S.Pd., M.M.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menerbitkan surat edaran pada 6 Maret 2025 yang melarang pelaksanaan wisuda atau purnawiyata di luar lingkungan sekolah untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMAN 10 Surabaya, Teguh Santoso, S.Pd., M.M., menyampaikan pandangan serta langkah-langkah yang akan diambil sekolah dalam menyesuaikan diri dengan kebijakan baru ini.
BACA JUGA:Jadi Polemik, Komisi D Minta Dispendik Keluarkan Larangan Wisuda Siswa

Mini Kidi--
Teguh Santoso menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan kebijakan dari Dinas Pendidikan karena tujuannya dinilai baik, yakni untuk menjaga kondusifitas dan mengurangi beban finansial bagi orang tua. Ia juga menjelaskan bahwa sosialisasi terkait kebijakan ini sudah dilakukan sekitar 4-5 hari sebelumnya dalam bentuk pembinaan yang dihadiri oleh para kepala sekolah di Jawa Timur.
Menurut Teguh, alasan utama diterapkannya kebijakan ini kemungkinan besar berkaitan dengan aspirasi wali murid yang merasa kesulitan secara finansial.
"Mungkin dinas mendengar aspirasi dari wali murid yang merasa keberatan dengan biaya wisuda yang cenderung mahal. Ini juga sejalan dengan semangat pendidikan yang inklusif dan tidak memberatkan," katanya.
BACA JUGA:Pengurus JMSI Jatim Audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan
Meski demikian, ia mengakui bahwa dampak dari kebijakan ini belum sepenuhnya dirasakan di SMAN 10 Surabaya, karena belum ada pembahasan formal bersama orang tua siswa mengenai rencana wisuda sebelum surat edaran dikeluarkan. Untuk saat ini, belum ada keluhan dari siswa maupun orang tua terkait kebijakan ini.
Teguh menyadari bahwa momen wisuda memiliki arti penting bagi siswa kelas XII sebagai tanda pencapaian akhir masa belajar di sekolah. Oleh karena itu, sekolah berencana mengantisipasi rasa kecewa siswa dengan menggelar acara perpisahan sederhana di lingkungan sekolah.
"Insyaallah, kami tetap akan mengagendakan acara sederhana di sekolah setelah PSAJ. Kami mencoba mengemas acara agar tidak berbiaya tinggi tetapi tetap berkesan bagi siswa," jelasnya.
BACA JUGA:Di Depan Demonstran PMII, Dinas Pendidikan Jatim Janji Tindak Tegas Politisasi Lembaga Pendidikan
Rencana ini akan dibicarakan lebih lanjut bersama siswa dan guru setelah pengumuman kelulusan, hingga wawancara ini dilakukan, belum ada respons resmi dari siswa maupun orang tua terkait alternatif acara yang disiapkan sekolah.
"Belum ada pembahasan mendalam soal ini, jadi kami belum tahu apakah ada tanggapan positif atau keluhan," tambahnya.
Sumber:



